Marah Roesli, Penulis Novel Siti Nirbaya Ternyata Seorang Dokter Hewan

Rabu, 18 Januari 2023 12:12 WIB

Marah Rusli. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Marah Roesli wafat di usianya yang ke-79 tahun pada 17 Januari 1968. Dirinya dikebumikan di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Marah Roesli dianggap sebagai pencetak tradisi sastra Indonesia modern berkat karyanya, Siti Nurbaya (1922). Dalam dunia karang mengarang, sosok Roesli pernah memakai nama samaran Sadi B.

Profil Marah Roesli

Marah Roesli merupakan sastrawan kondang angkatan Balai Pustaka tahun 1920-an. Bersamaan dengan Amir Hamzah, Armin Pane, Asrul Sani, Hans Bague Jassin, M. Kasim dan Nur Sutan Iskandar.

Marah Roesli lahir pada 7 Agustus 1889 di kota Padang dalam lingkungan keluarga beragama Islam. Ia terlahir sebagai keturunan bangsawan.

Ayahnya bernama Sutan Abu Bakar, seorang demang, dengan gelar Sutan Pangeran, keturuan langsung Raja Pagaruyung. Ibunya berasal dari Jawa dan masih keturunan Sentot Alibasyah, salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro.

Baca: Novel Terakhir Sang Bangsawan Terbuang

Advertising
Advertising

https://majalah.tempo.co/read/iqra/143094/novel-terakhir-sang-bangsawan-terbuang

Mengutip Ensiklopedia Sastra Indonesia Kemendikbud, gelar "Marah" untuk Marah Roesli diperoleh dari ayahnya yang bergelar "Sutan". Menurut adat Minangkabau, anak laki-laki dari seorang ayah yang bergelar Sutan dan ibu yang tidak bergelar, akan bergelar "Marah".

Roesli menyenangi sastra sejak dirinya masih kecil. Ia senang mendengar cerita-cerita dari tukang dongeng keliling di Sumatera Barat, dan membaca buku-buku sastra.

Marah Roesli sebenarnya adalah dokter hewan sekaligus sastrawan. Ia tetap menekuni profesi dokter hewan hingga pensiun pada 1952 dengan jabatan terakhir Dokter Hewan Kepala.

Dalam sejarah sastra Indonesia, Marah Roesli tercatat sebagai pengarang roman yang pertama. Dirinya diberi gelar oleh H.B. Jassin sebagai Bapak Roman Modern Indonesia. Sebelum muncul bentuk roman di Indonesia, bentuk prosa yang biasanya digunakan adalah hikayat.

Novel Siti Nurbaya lahir dari pemberontakan dalam hati Roesli yang melihat adat di sekitarnya tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman. Lewat karyanya ini, Roesli ingin melepaskan masyarakat dari belenggu adat yang tidak memberi kesempatan bagi kaum muda untuk menyatakan pendapat atau keinginannya.

Kisah Siti Nurbaya, telah diletakkan landasan pemikiran yang mengarah pada emansipasi wanita. Membuat wanita yang membacanya mulai memikirkan hak-haknya. Novel Siti Nurbaya mendapat hadiah tahunan dalam bidang sastra dari Pemerintah Republik Indonesia pada 1969 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: Marah Roesli Penulis Siti Nurbaya Keturunan Panglima Perang Pangeran Diponegoro

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

6 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

13 jam lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

19 jam lalu

Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

Mengapa kenaikan jumlah peminat film horor tak sejalan dengan jumlah pembaca sastra horor?

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

1 hari lalu

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

1 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

9 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

25 hari lalu

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Karya Abadi Yudhistira Massardi, Arjuna Mencari Cinta dari Trilogi Novel Hingga Layar Lebar

25 hari lalu

Karya Abadi Yudhistira Massardi, Arjuna Mencari Cinta dari Trilogi Novel Hingga Layar Lebar

Arjuna Mencari Cinta, novel populer karya Yudhistira Massardi pernah difilmkan pada 1979. Judul novelnya pernah dikutip jadi lagu dan sinetron.

Baca Selengkapnya

Pastikan 5 hal Ini Jika Titipkan Kucing saat Mudik Lebaran

27 hari lalu

Pastikan 5 hal Ini Jika Titipkan Kucing saat Mudik Lebaran

saat menitipkan hewan peliharaan ketika mudik lebaran, sejumlah hal ini perlu dipastikan

Baca Selengkapnya

Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

27 hari lalu

Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

Kucing merupakan makhluk hidup yang butuh makan. Namun apa jadinya jika kucing kekurangan makan karena tertinggal saat mudik.

Baca Selengkapnya