TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, 17 Januari 1968 Marah Rusli wafat pada usianya yang ke-79 dan dikebumikan di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Dia adalah sastrawan kondang angkatan Balai Pustaka tahun 1920-an bersama dengan Amir Hamzah, Armin Pane, Asrul Sani, Hans Bague Jassin, M. Kasim dan Nur Sutan Iskandar.
Melansir dari ensiklopedia.kemdikbud.go.id, Marah Rusli lahir dari keluarga terpandang, ibunya adalah orang Jawa keturunan Sentot Alibasyah, salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro, sedangkan ayahnya, Sutan Abu Bakar adalah seorang demang dengan gelar Sutan Pangeran, keturunan langsung Raja Pagaruyung. Marah Rusli berlatar pendidikan di sekolah kedokteran hewan. Pada saat mengenyam pendidikan di Bogor, dia menikah dengan gadis Sunda dan memiliki tiga orang anak.
Meskipun memiliki keahlian di bidang kedokteran hewan dan beberapa kali sempat berprofesi sebagai dokter hewan, kepala peternakan hewan, hingga menjabat sebagai kepala perekonomian di semarang, Marah Rusli menaruh perhatian besar pada dunia sastra. Kecintaannya pada sastra sudah tumbuh sejak masih kecil, Rusli gemar mendengarkan cerita-cerita sastra dari tukang kaba atau pencerita keliling di Sumater Barat. Melalui karya-karyanya, Marah Rusli dinobatkan sebagai bapak Roman Modern Indonesia.
Beberapa karya Marah Rusli terbitan Balai Pustaka di antaranya Siti Nurbaya, La Hami, Anak dan Kemenakan, Memang Jodoh, dan Gadis yang Malang. Karya pertamanya, Siti Nurbaya dengan frase Kasih Tak Sampai merupakan salah satu karya paling legendaris hingga sekarang.
Mengutip dari laman jurnal.unej.ac.id pada 2014, jumlah terbitan novel Siti Nurbaya mencapai 20 cetakan pada 1990. Tidak hanya bentuk cetak, beberapa produser mengadaptasi novel bentuk prosa Siti Nurbaya menjadi film, teater, hingga series. Berkat novel Siti Nurbaya, setahun setelah Marah Rusli wafat, Pemerintah Indonesia memberikan anugerah sastra sebagai hadiah tahunan untuk Marah Rusli.
RISMA DAMAYANTI
Baca: Kisah Siti Nurbaya Masa Kini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.