Film Before, Now & Then (Nana) Menembus Berlinale dengan Bahasa Sunda

Reporter

Dian Yuliastuti

Editor

Marvela

Senin, 24 Januari 2022 08:49 WIB

Poster film Before, Now & Then. Foto: Instagram Kamila Andini.

TEMPO.CO, Jakarta - Before, Now & Then (Nana) besutan sutradara Kamila Andini akan berkompetesi di Festival Film Internasional Berlin atau yang dikenal Berlinale 2022. Film ini akan bersaing di seksi Kompetisi Utama festival bergengsi di Eropa ini, Februari mendatang. Film ini merupakan film periodik yang akan menggunakan bahasa Sunda dalam seluruh dialognya.

“Dialognya memang kami pilih menggunakan Bahasa Sunda,” ujar Ifa Isfansyah, produser film Before, Now & Then (Nana) dalam konferensi pers di kawasan Antasari pada Jumat, 21 Januari 2022.

Film ini diadaptasi dari salah satu bab dari Novel Jaiz Darga Namaku karya Ahda Imran. Gita Fara, produser lain yang digandeng Ifa menjelaskan syuting film ini dilaksanakan pada Maret 2021 dengan mengambil lokasi syuting di daerah Ciwidey, Jawa Barat. Film ini memang mengambil basis berbahasa Sunda. “Jadi kami juga menyertakan mentor bahasa Sunda untuk memastikan bahasa dengan benar. Karena yang dipakai adalah bahasa Sunda lawas,” ujarnya.

Kamila Andini mengatakan film ini merupakan film periodik. Ia tergerak memfilmkan setelah membaca bab I novel Jaiz Darga Namaku. “Itu setelah baca chapter Telur. Saya juga ketemu Mami (ibu Dirga Jaiz yang menjadi tokoh dalam novel tersebut),” ujar Kamila Andini. Film ini merupakan film periodik yang bergerak dari era setelah kemerdekaan, menyorot peristiwa domestik yang terus bergerak dari tokoh Nana.

Kamila Andini merasakan tantangan terbesar ketika membuat naskah film ini dari sebuah bab menjadi cerita yang cukup panjang. “Bagaimanapun saya tidak bisa mendapatkan perspektif masa lalu. Paling harus beradaptasi. Dengan perspektif kini, bagaimana tidak menjadi korban,” ujarnya. Kamila mengatakan dalam membuat tokohnya hitam putih dan dari tokoh itu akan menjadi refleksi.

Sementara itu, Jaiz Darga mengaku tak menyangka novel biografi ini menjadi film yang kini akan bersaing di kancah festival film bergengsi. “Kabar yang tidak bisa diungkapkan, film ini saya persembahkan untuk ibu saya, Nana,” ujarnya.

Ia mengatakan tak ada beban untuk membuat film Before, Now & Then (Nana). Dalam pembuatan film ini, Jaiz mengatakan tak ikut campur di dalamnya. “Pokoknya saya i don’t care. Porsi saya cuma bikin film. Film mau dibawa kemana, siapa yang main, pakai bahasa Sunda, terserah. Biar mereka melakukan yang terbaik,” ujarnya.

DIAN YULIASTUTI

Baca juga: Apresiasi Before, Now & Then (Nana), Pemerintah: Bulan Madu Film Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

29 hari lalu

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.

Baca Selengkapnya

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

32 hari lalu

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

32 hari lalu

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

32 hari lalu

Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

Riri Riza juga menjelaskan, bahwa karya-karya Usmar Ismail identik dengan keIndonesiaannya.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

33 hari lalu

Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

Memperingati Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina mengungkapkan harapannya untuk sineas muda dan masa depan industri perfilman Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

34 hari lalu

10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

Apa saja film Indonesia terlaris sepanjang masa? KKN di Desa Penari masih menjadi juaranya diikuti Agak Laen.

Baca Selengkapnya

8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

35 hari lalu

8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.

Baca Selengkapnya

6 Film Korea yang akan Diputar di Festival Film Internasional Berlin ke-74

17 Februari 2024

6 Film Korea yang akan Diputar di Festival Film Internasional Berlin ke-74

Daftar film Korea Selatan yang akan memeriahkan Festival Film Internasional Berlin ke-74 pada 15 sampai 25 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Film-film Indonesia yang Punya Dampak Besar terhadap Ekonomi Industri Layar

5 Februari 2024

Film-film Indonesia yang Punya Dampak Besar terhadap Ekonomi Industri Layar

7 Fakta Exhuma, Film Korea yang Tayang Februari 2024

30 Januari 2024

7 Fakta Exhuma, Film Korea yang Tayang Februari 2024

Di Bulan Februari 2024, akan tayang Film Korea dengan genre horor. Melibatkan banyak bintang papan atas negeri ginseng, film itu berjudul Exhuma.

Baca Selengkapnya