Puisi Chairil Anwar Tak Hanya 'Aku' Seperti dalam Film Ada Apa dengan Cinta

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Juli 2021 08:01 WIB

Selanjutnya... Tentang Rangga dan Cinta

TEMPO.CO, Jakarta – Siapa yang tidak kenal Chairil Anwar? Sosok penulis dan penyair legendaris kenaman Indonesia itu lekat dengan dunia sastra, khususnya puisi modern Indonesia. Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara itu hingga akhir hayatnya berhasil menulis 75 puisi, 10 puisi terjemahan, 7 prosa, dan 4 prosa terjemahan. Selain itu, Chairil juga menghasilkan tiga koleksi puisi yang dijadikan dokumentasi atas puisi-puisi aslinya.

Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam menciptakan suatu karya, terdapat ide keanekaragaman yang dibawa oleh Chairil Anwar. Sosoknya juga merupakan penggiat sastra Indonesia, dan kecintaannya dengan Bahasa Indonesia, Chairil tuangkan dalam puisi. Tiga koleksi puisi yang dihasilkan Chairil merupakan kumpulan dari sajak-sajaknya. Tiga judul koleksi tersebut, pertama, Deru Campur Debu (1949), yang diterbitkan Penerbit Pembangunan, Opbouw, Jakarta. Kedua, Kerikil-Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949) diterbitkan oleh Pustaka Rakyat, Jakarta. Ketiga, Aku Ini Binatang Jalang (1986), Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

Di dalam tiga koleksi puisi tersebut, terdapat beberapa sajak-sajak yang cukup fenomenal. Misalnya, puisi ‘Ajakan’ (1943), yang merupakan bagian dari koleksi puisi Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus. Karya ini Chairil gunakan untuk pidato di radio pada 1943.

Kemudian salah satu puisi terkenal karya Chairil Anwar yang lain berjudul ‘Aku’ pada 1943. Karya Aku menggambarkan kebebasan, individualistis dan vitalitas Chairil Anwar menjadi seorang penyair. Puisi ini menjadi salah satu karya yang paling terkenal saat dari Angkatan’ 45.

Dikutip dari laman Film Indonesia, karya puisi ini sempat membuat heboh netizen pada 2002, tepatnya ketika film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) tayang. Film AADC menggunakan karya puisi "Aku" milik Chairil Anwar dalam mengiringi kisah cinta tokoh utama, Cinta dan Rangga. Puisi milik Chairil Anwar berjudul "Aku" semakin menambah kesan dramatis karena sebagian besar nuansa puisinya yang kelam, terpuruk, dan patah hati, yang seolah-olah menggambarkan karakter Rangga.

Advertising
Advertising

Chairil Anwar juga aktif menulis prosa sebagaimana dilansir dari berbagai sumber. Beberapa karya prosa aslinya seperti ‘Berhadapan dengan Mata’ (1943) yang merupakan surat terbuka kepada HB Jassin. ‘Membuat Sajak, Melihat Lukisan’ (1949) merupakan sebuah prosa yang menggabungkan puisi dan seni visual. ‘Tiga Muka Satu Pokok’ (1947), sebuah anekdot seni dan kreativitas yang akhirnya diterbitkan kembali pada 1955 dalam Kisah.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Ini Hari 26 Juli Chairil Anwar Lahir, Sepak Terjang Penyair Binatang Jalang

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

10 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

10 hari lalu

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

10 hari lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

10 hari lalu

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

11 hari lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

11 hari lalu

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

11 hari lalu

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

11 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

48 hari lalu

Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

UNESCO menyebut bahwa tujuan dari diadakannya Hari Puisi Sedunia adalah untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi.

Baca Selengkapnya

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

48 hari lalu

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.

Baca Selengkapnya