Ini Hari 26 Juli Chairil Anwar Lahir, Sepak Terjang Penyair Binatang Jalang

Reporter

Tempo.co

Senin, 26 Juli 2021 12:33 WIB

Mural Chairil Anwar kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - “Tak perlu sedu sedan itu, Aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang,” Begitulah bunyi dari penggalan puisi Chairil Anwar yang berjudul Aku dan mahsyur hingga detik ini. Tidak bisa dipungkiri, puisi sastrawan angkatan 45 itu, meminjam istilah HB Jassin, selalu membuat pikiran pembacanya mengembara jauh.

Chairil Anwar yang juga dijuluki Si Binatang Jalang ini lahir di Medan, 26 Juli 1922 lalu. Ia merupakan anak semata wayang dari pasangan Toeloes dan Saleha. Ayah Chairil seorang Bupati Rengat, Indragiri Hulu, Riau yang tewas dalam tragedi pembantaian Rengat.

Chairil mengenyam pendidikan pertamanya di Neutrale Hollands Inlandsche School (HIS), Medan. Sedangkan untuk sekolah tingkat SMP ia lanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Namun Chairil tidak pernah melanjutkan sekolahnya dan berhenti di tingkat 1. Setelah itu Chairil mulai belajar otodidak Bahasa Belanda, Bahasa Jerman, hingga Bahasa Inggris. Dengan mempelajari bahasa-bahasa tersebut Chairil mulai banyak membaca buku yang menggunakan bahasa-bahasa tersebut.

Chairil yang juga masih terhitung keponakan dari perdana menteri pertama Indonesia, Soetan Sjahrir ini juga seorang pembaca yang rakus. Bagi kalangan muda, ia sering juga disebut sebagai ensiklopedia berjalan. Chairil sering membicarakan persoalan teater dan seni rupa, pengetahuannya akan hal tersebut sama baiknya dengan pengetahuannya terhadap sastra dan puisi.

Sebagai pembaca yang rakus, ia tidak pernah merasa berdosa ketika sedang mencuri buku. Ketika berada salah satu toko buku, Chairil hendak mencuri buku filsafat, karena berada di rak yang sama dengan buku keagamaan, Chairil salah mencuri dan yang ia curi adalah Alkitab.

Advertising
Advertising

Satu waktu, Chairil pernah mengirim puisi yang berjudul Datang Dara Hilang Dara kepada HB Jassin. Sajak tersebut merupakan terjemahan dari sajak penyair Cina, Hsu Chih-Mo. Hal ini ia lakukan beberapa bulan sebelum meninggal untuk membayar dokter karena penyakit yang ia derita.

Sebelum ia memuat sajak terjemahan, majalah-majalah yang ada pada saat itu dibanjiri dengan sajak asli dan jarang sekali menerima sajak terjemahan. Sebab, sajak terjemahan honornya tidak sebesar sajak asli dari sang pengarang. “Apakah karena plagiat beberapa sajak, semua sajaknya yang asli pun harus dianggap tidak lagi bernilai?” ujar H.B Jassin seperti yang dikutip Tirto, 28 April 2021.

Menukil ensiklopedia.kemdikbud.go.id, A. Teeuw mengatakan, karya Chairil Anwar merupakan tenaga yang hidup dan nyata dalam pembangunan Indonesia. Melalui kepribadian dan puisinya, ia memberikan sumbangan terhadap pembentukan Indonesia baru, dan menolong memberikan arah kepadanya.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Mengenang Chairil Anwar Sastrawan Berpuisi

Berita terkait

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

3 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

7 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

7 hari lalu

Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

Sejumlah teman sejawat membagikan kesan mereka terhadap sosok Joko Pinurbo yang dikenal cerdas, suka membantu, dan ramah.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

7 hari lalu

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

7 hari lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

7 hari lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

7 hari lalu

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

8 hari lalu

Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

Mengapa kenaikan jumlah peminat film horor tak sejalan dengan jumlah pembaca sastra horor?

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

8 hari lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

8 hari lalu

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo

Baca Selengkapnya