Teater Kisah Perempuan Chairil Anwar Kembali Tayang di YouTube
Reporter
Marvela
Editor
Nunuy Nurhayati
Kamis, 7 Mei 2020 19:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Kisah biografi puitis dari Chairil Anwar berjudul Perempuan-Perempuan Chairil akan kembali ditayangkan pada Sabtu, 9 Mei 2020 dan Minggu, 10 Mei 2020 pukul 14.00 WIB di YouTube channel IndonesiaKaya dan website www.indonesiakaya.com.
Penayangan pertunjukan teater ini merupakan rangkaian kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja yang diselenggarakan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Tujuannya adalah untuk mengajak para penikmat seni untuk menyaksikan secara streaming rekaman biografi puitis dari penyair ternama Indonesia itu.
Rekaman tersebut berasal dari pementasan Perempuan-Perempuan Chairil yang diselenggarakan pada 11 dan 12 November 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Adapun sejumlah aktor dan aktris papan atas yang terlibat dalam pertunjukan tersebut, seperti Reza Rahadian sebagai Chairil Anwar, Marsha Timothy sebagai Ida, Chelsea Islan sebagai Sri Ajati, Tara Basro sebagai Sumirat dan Sita Nursanti sebagai Hapsah Wiriaredja.
Sebelum menyaksikan penampilan mereka, penonton bisa lebih dulu mengetahui tentang pementasan tersebut dengan Reza Rahadian melalui live chit-chat di akun Instagram @indonesia_kaya pada Jumat, 8 Mei 2020 pukul 16.00 WIB.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation melihat antusiasme yang tinggi dari para penikmat seni terhadap pementasan Perempuan-Perempuan Chairil 2 tahun silam sehingga pada kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja kali ini rekaman tersebut dihadirkan kembali. Selain itu, ia juga ingin mengenalkan lebih jauh sosok Chairil Anwar yang merupakan seorang penyair legendaris Indonesia yang sudah melahrikan karya-karya fenomenal dan mendunia.
"Pertunjukan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap penulis besar Indonesia, serta membuktikan bahwa karya sastra Indonesia tetap aktual dan dapat diangkat dengan kemasan kekinian sehingga lebih mudah diapresiasi oleh masyarakat terutama generasi muda. Melalui kegiatan ini, diharapkan kita lebih mengenal sosok Chairil Anwar melalui kisah dibalik puisi-puisi ciptaannya," kata Renitasari dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 7 Mei 2020.
Kisah dalam Perempuan-Perempuan Chairil terinspirasi dari buku berjudul Chairil karya Hasan Apsahani. Kemudian Happy Salma dan Agus Noor sebagai sutradara menemukan bentuk dan fokus pemanggungan Chairil. Happy Salma merasa karya-karya Chairil merupakan cerminan dari sejarah untuk memaknai apa arti kemerdekaan manusia dan bangsa.
"Melalui sejumlah sosok perempuan yang hadir dalam puisinya, pementasan ini menguak sisi lain dari Chairil Anwar dan memperlihatkan kegelisahan hidup dan pemikirannya, serta pertaruhan yang dilakukan semasa hidupnya yang memberi tenaga dan makna pada semangat kemerdekaan di negeri ini,” kata Happy Salma selaku produser Teater Perempuan-Perempuan Chairil.
Nantinya kisah ini akan menceritakan mengenai hubungan Chairil dengan empat perempuan yakni Ida, Sri, Mirat dan Hapsah. Ida Nasution adalah mahasiswi, penulis yang hebat, pemikir kritis dan bisa menyaingi intelektualisme Chairil ketika mereka berdebat. Sri Ajati, juga seorang mahasiswi, bergerak di tengah pemuda-pemuda hebat pada zamannya. Ikut main teater, jadi model lukisan, gadis ningrat yang tak membeda-bedakan kawan.
Sumirat, juga seorang yang terdidik yang lincah. Ia tahu benar bagaimana menikmati keadaan, mengagumi keluasan pandangan Chairil, menerima dan membalas cinta Chairil dengan sama besarnya tapi akhirnya cinta itu kandas. Lalu akhirnya Chairil disadarkan oleh Hapsah, bahwa dia adalah lelaki biasa. Perempuan yang memberi anak pada Chairil ini begitu berani mengambil risiko mencintai Chairil karena tahu lelaki itu akhirnya akan berubah, meskipun itu terlambat, tapi ia tahu Chairil menyadari bahwa Hapsah benar.
Tanpa mengecilkan arti dan peran perempuan lain, lewat cerita empat perempuan ini kita bisa mengenal sosok Chairil juga dunia yang hendak ia jadikan, serta zaman yang menghidupi dan dihidupinya.
"Chairil Anwar merupakan seorang penyair besar dengan puisi yang sarat makna dan visioner pada zamannya. Memerankan tokoh besar seperti ini menjadi tantangan sendiri buat saya karena dialog-dialognya tersusun dari berbagai puisi dan mendorong saya menggali lebih dalam bagaimana sosok penyair ini dengan membaca karya-karyanya," kata Reza Rahadian.
Pementasan ini juga dimeriahkan dengan hadirnya pemain pendukung yaitu Sri Qadariatin sebagai Perempuan Malam dan Indrasitas sebagai Affandi. Selain itu ada juga Iskandar Loedin sebagai Pimpinan Artistik, Ricky Lionardi sebagai Penata Musik, Prabudi Hatma Samarta sebagai Penata Video, Retno Ratih Damayanti sebagai Penata Kostum, Yudin Fakhrudin sebagai Penata Rias, White Shoes & the Couples Company sebagai Pengisi Lagu, dan Tompi sebagai Fotografer.
MARVELA