Absen 11 Tahun, Rieke Diah Pitaloka Berteater Monolog Lagi

Kamis, 30 Januari 2020 17:49 WIB

Rieke Diah Pitaloka swafoto dalam perjalanan acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2019-2024 di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 20 Oktober 2019. (Instagram@riekediahp)

TEMPO.CO, Bandung -Politikus dan artis Rieke Diah Pitaloka naik panggung lagi. Dia ikut tampil dalam pementasan tiga monolog berjudul Wanodja Soenda atau perempuan Sunda di Ballroom Hotel Savoy Homann Bandung, Rabu, 29 Januari 2020. “Monolog terakhir waktu teater Perempuan Menuntut Malam tahun 2008 sebelum jadi anggota dewan,” katanya kepada Tempo.

Pada pementasan bersama Maudy Koesnaedi dan Sita Nursanti anggota grup vokal Rida Sita Dewi itu Rieke memerankan Raden Emma Poeradiredja. Tokoh wanita Sunda kelahiran Bandung 1902 yang wafat pada 1976 itu menurutnya memberi kekuatan baru untuk karirnya.

Rieke mengaku sudah sangat lelah di dunia politik. “Jujur aja saya lagi capek banget ya banyak hal yang harus diperjuangkan tapi juga mau bersuara lantang itu nggak mudah. Politik kan tidak seperti terlihat di permukaan,” ujarnya setelah gladi resik.

Pertemuannya dengan sosok Emma lewat naskah monolog menepiskan segala keraguan dan galaunya. “Akhirnya saya nggak boleh berhenti terus maju bertarung untuk keputusan-keputusan yang penting buat rakyat,” kata perempuan kelahiran Garut berusia 46 tahun itu.

Setelah pementasan monolog ini dia belum tahu apakah akan berteater lagi. Rieke mengaku sempat tidak ikut latihan sesuai jadwal. Menjelang pementasan teater, dia mengejar untuk membaca naskah secara cepat. “Kalau berkesenian kan urusan rasa, kalau rasanya sudah terkait kita bisa lebih mudah,” ujarnya.Rieke Dyah Pitaloka mengisahkan kiprah tokoh wanita Sunda Emma Poeradiredja dalam Monolog Wanodja Soenda di Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/1). Pentas monolog tokoh perubahan di Jawa Barat digagas oleh The Lodge Foundation yang ingin mengangkat semangat perlawanan wanita Sunda di bidang politik, pendidikan, dan seni budaya di era Hindia Belanda, yaitu Raden Dewi Sartika, Lasminingrat, dan Emma Poeradiredja. TEMPO/Prima Mulia

Soal tokoh yang diperankannya, Rieke melihat ada beberapa kesamaan dengan Emma. “Keras kepala, nggak mau menyerah dan selalu tertantang,” kata dia. Jalan hidupnya pun kurang lebih sama di jalur politik. Emma menurutnya mendesak keterwakilan perempuan di dewan rakyat dan perempuan bisa punya hak pilih ketika zaman pra-Kemerdekaan.

Advertising
Advertising

Beberapa hal buat perempuan sekarang pun kata Rieke tidak mudah. “Politik dianggap dunia lelaki, sementara urusan perempuan tidak jauh dari sumur, dapur, kasur,” ujarnya. Melihat Emma yang mengambil pilihan politik garis keras, Rieke mengatakan tantangan besarnya sekarang adalah bagaimana Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat. “Tidak anti asing tapi tidak diintervensi dan bekerja untuk bangsa lain.”

Dia pun mengingat nilai perjuangan Emma lainnya. “Kita mau percaya kekuatan bangsa sendiri atau mustahil. Buat Emma tidak ada istilah mustahil," kata Rieke Diah Pitaloka.

Berita terkait

Kim Sae Ron Mundur dari Teater Dongchimi Sehari Setelah Diumumkan

19 hari lalu

Kim Sae Ron Mundur dari Teater Dongchimi Sehari Setelah Diumumkan

Kim Sae Ron batal comeback dengan tampil sebagai pemeran di pertunjukan teater Dongchimi mendatang. Diduga karena kondisi mentalnya memburuk.

Baca Selengkapnya

Kim Sae Ron akan Main Teater Dongchimi, Comeback Setelah Kasus DUI

19 hari lalu

Kim Sae Ron akan Main Teater Dongchimi, Comeback Setelah Kasus DUI

Kim Sae Ron akan membintangi pertunjukan teater bulan depan setelah vakum dari dunia akting selama 2 tahun karena kasus DUI.

Baca Selengkapnya

Rieke Diah Pitaloka Desak Pihak-pihak Terlibat dalam Kasus Korupsi PT Timah Segera Dicekal

34 hari lalu

Rieke Diah Pitaloka Desak Pihak-pihak Terlibat dalam Kasus Korupsi PT Timah Segera Dicekal

Rieke Diah Pitaloka, mendesak agar penegak hukum segera mencekal pihak-pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi PT Timah.

Baca Selengkapnya

Perolehan Sementara Suara Artis di Dapil Jabar: Verrell Bramasta Ungguli Rieke Diah Pitaloka

18 Februari 2024

Perolehan Sementara Suara Artis di Dapil Jabar: Verrell Bramasta Ungguli Rieke Diah Pitaloka

Di dapil Jawa Barat sejumlah artis memperoleh suara signifikan. Pendatang baru seperti Verrell Bramasta ungguli artis langganan Senayan.

Baca Selengkapnya

Tom Holland akan Main Teater Romeo and Juliet sebagai Pemeran Utama

6 Februari 2024

Tom Holland akan Main Teater Romeo and Juliet sebagai Pemeran Utama

Tom Holland akan memerankan karakter Romeo dalam pementasan Romeo and Juliet produksi West End, karya sutradara Jamie Lloyd.

Baca Selengkapnya

5 Karya Butet Kartaredjasa yang Terkenal

6 Februari 2024

5 Karya Butet Kartaredjasa yang Terkenal

KaryaButet Kartaredjasa mencakup berbagai bidang seni pertunjukan, mulai dari teater hingga musik, dan dari sandiwara radio hingga kolaborasi seni.

Baca Selengkapnya

Hari Ibu, Waktunya Perempuan Lebih Aktif di Ruang Publik

22 Desember 2023

Hari Ibu, Waktunya Perempuan Lebih Aktif di Ruang Publik

Menyambut Hari Ibu pada 22 Desember 2023, duta arsip Rieke Diah Pitaloka punya harapan sendiri. Berikut harapannya.

Baca Selengkapnya

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Benarkan Whatsapp Butet Kartaredjasa Diretas

10 Desember 2023

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Benarkan Whatsapp Butet Kartaredjasa Diretas

Wakil Direktur Eksekutif Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Finsensius Mendrofa telah bertemu dengan Butet Kartaredjasa di Yogyakarta memberikan dukungan.

Baca Selengkapnya

Penulis Agus Noor Ungkap Kondisi Stafnya yang Diminta Polisi Beri Pernyataan Pers

9 Desember 2023

Penulis Agus Noor Ungkap Kondisi Stafnya yang Diminta Polisi Beri Pernyataan Pers

Agus Noor menegaskan dirinya bersama Butet Kartaredjasa bertanggung jawab atas pernyataan adanya intimidasi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Penulis Agus Noor Dipanggil Polisi Pasca-Pentas Musuh Bebuyutan

8 Desember 2023

Penjelasan Penulis Agus Noor Dipanggil Polisi Pasca-Pentas Musuh Bebuyutan

Pemanggilan berpangkal kepada peristiwa sesaat sebelum Musuh Bebuyutan yang ditulis Agus Noor dan dilakoni Butet Kartaredjasa dipentaskan 1 Desember.

Baca Selengkapnya