Rina Ciputra Ingatkan Pentingnya Mengenalkan Sastra ke Anak Muda

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 26 Januari 2020 07:35 WIB

Rina Ciputra Sastrawinata, CEO Ciputra Group Property. Ia mengawali karier di bisnis property pada 1981 di PT Metropolitan Kencana. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Pertunjukan Panembahan Reso berlangsung pada Sabtu malam, 25 Januari 2020 di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan. Ini merupakan drama karya penyair WS Rendra yang pernah dipentaskan pada 1986.

Pengusaha Rina Ciputra Sastrawinata, putri mendiang Ciputra, yang turut mendukung pertunjukan Panembahan Reso, mengingatkan kembali pentingnya mengenalkan sastra kepada generasi muda. "Bagi saya, WS Rendra adalah sebuah nama besar di dunia sastra," kata Rina kepada Tempo, Rabu 15 Januari 2020.

Hanya saja, menurut dia, generasi muda saat ini justru lebih mengenal seni dari luar negeri, seperti K-Pop, selebriti Hollywood, Bollywood, Kahlil Gibran, bintang film, dan influencer. "Anak muda tidak terlalu mengenal siapa saja sastrawan kita dan apa saja karya-karyanya," ucap dia. "Tapi kita juga tidak bisa serta-merta menyalahkan mereka. Ini tergantung banyak hal."

Rina Ciputra menjelaskan, mereka yang mengetahui betul siapa itu WS Rendra dan karya-karya spektakulernya sebagian besar berusia lebih dari 40 tahun. Pada 1986, pementasan Panembahan Reso begitu mengentak. Lakon itu dimainkan selama enam jam non-stop di Stadion Istora Senayan, Jakarta -sekarang bernama Gelora Bung Karno.

Pementasan Panembahan Reso karya WS Rendra di Teater Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan. (TEMPO/RYAN H)

Advertising
Advertising

Sebab itu, menurut dia, generasi muda perlu diingatkan kembali akan tokoh-tokoh sastra dalam negeri. Salah satu caranya misalnya melalui pendidikan di sekolah. Anak-anak sebaiknya sudah dikenalkan kepada buku-buku sastra sejak kecil. "Anak umur 11-12 tahun bisa mulai mengenal buku-buku sastra, jadi bacaannya bukan buku cerita lagi," ucap dia.

Bukan sekadar membaca, anak-anak muda berlatih menelaah karya sastra tersebut sehingga memahami konteks dan nilai-nilai di dalamnya. Seperti diketahui, karya sastra bisa menjadi cermin dari kondisi sosial, ekonomi, dan politik pada masanya. Para sastrawan menyampaikan pesan melalui pemikiran dan pandangan yang menarik serta acap kali melawan arus.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengenalkan sastra kepada generasi muda adalah dengan menggubah karya sastrawan-sastrawan kenamaan oleh sastrawan muda. Lagu-lagu WR Soepratman misalnya, yang diaransemen ulang oleh musikus masa kini tanpa menghilangkan esensi. "Karya digubah dan nama-nama itu tersebutkan kembali. Ini karangan siapa sehingga anak muda mengenal mereka," ucap Rina Ciputra.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

4 hari lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

4 hari lalu

Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

Mengapa kenaikan jumlah peminat film horor tak sejalan dengan jumlah pembaca sastra horor?

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

5 hari lalu

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

5 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

13 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

42 hari lalu

Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.

Baca Selengkapnya

Media Sastra Kita Kini

25 Februari 2024

Media Sastra Kita Kini

Kalam, yang sempat berhenti terbit pada 2005, hidup kembali dalam bentuk online. Lahirnya Kalam sebagai respons terhadap makin hilangnya ruang sastra.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Komitmen Perkuat Ekosistem Sastra Nasional

13 Desember 2023

Kemendikbudristek Komitmen Perkuat Ekosistem Sastra Nasional

Badan Bahasa Kemendikbudristek menyelenggarakan Pentas Karya Komunitas Sastra Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan 2023.

Baca Selengkapnya