Rachel Amanda Jadi Delegasi Indonesia di Kenya

Jumat, 22 November 2019 07:58 WIB

Rachel Amanda. TABLOIDBINTANG.COM

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Rachel Amanda menjadi delegasi Indonesia saat menghadiri International Conference on Population and Development yang diselenggarakan di Kenya, Afrika Timur. Di sana Rachel menyuarakan soal isu populasi manusia, seksual, ibu hamil, dan reproduksi.

"Aku salah satu delegasi Indonesia yang datang ke sana. Karena aku jadi volunteer di UNFPA Indonesia salah satu badan PBB, aku berada seminggu di sana," tutur Rachel di Epicentrum XXI, Rabu, 20 November 2019.

Rachel menjelaskan ia menjadi relawan di United Nations Fund for Population Activities (UNFPA). Ia baru saja bergabung di organisasi tersebut sejak bulan Mei tahun ini. Ia sedang menjalani program yang akan berjalan selama dua tahun ke depan.

Bergabungnya Rachel hingga menjadi delegasi Indonesia, awalnya diajak oleh temannya yang merupakan staf di PBB. Rachel mengaku tertarik dengan isu perempuan dan program organisasi tersebut sejalan dengan pemikirannya.

Rachel mulai tertarik dengan permasalahan perempuan sejak 2015 lalu. Kala itu ia ikut serta dalam pembuatan film pendek dengan Komnas Perempuan. Bersamaan dengan itu, kawannya juga mengajak Rachel menjadi bagian dari organisasi besutan PBB tersebut.

Advertising
Advertising

Ia menjadi relawan untuk Youth Advisory Panel atau YAP dari United Nations Fund for Population Activities (UNFPA). Perempuan 24 tahun itu awalnya diajak oleh teman alumnus YAP.

Rachel Amanda bersama belasan anak muda dari seluruh Indonesia bergabung dengan YAP selama dua tahun. Dia bertugas berbagi ilmu seputar pendidikan seks, kesetaraan gender, dan lainnya. "Kampanye itu berkaitan dengan apa yang aku kerjain dalam film sebelumnya (film Dua Garis Biru Rachel)," ucap dia.

Kendati harus membagi tugas menjadi relawan dan tetap bekerja di industri hiburan, Rachel Amanda mengaku tidak kesulitan membagi waktu. Musababnya, menurut dia, agenda tugas di YAP cukup fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan jadwal kerjanya.

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

6 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

8 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

10 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

12 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

4 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

4 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya