Arswendo Atmowiloto, Pelopor Budaya Pop dan Komik Bacaan Baik

Reporter

Dian Yuliastuti

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 20 Juli 2019 08:40 WIB

Arswendo Atmowiloto lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 26 November 1948. Semasa hidup ia dikenal sebagai sastrawan dan wartawan di berbagai majalah dan koran. Dok. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis senior dan penulis buku, Paulus Arswendo Atmowiloto meninggal di usia 70 tahun. Jenazah Arswendo disemayamkan di kediamannya di Kompleks Kompas, Jalan Damai, Petukangan, Jakarta Selatan, pada Jumat sore, 19 Juli 2019.

Jenazah Arswendo Atmowiloto akan dimakamkan di San Diego Hill, Karawang, hari ini Sabtu 20 Juli 2019. Arswendo meninggalkan seorang istri, Agnes Sri Hartini, dan tiga orang anak. Anggota komite Dewan Kesenian Jakarta, Hikmat Darmawan menganggap Arswendo sebagai tokoh besar dan penting di Indonesia. "Dia sangat menarik di bidang budaya pop kita," ujar Hikmat kepada Tempo.

Arswendo lahir pada 26 November 1948. Semula, dia menyandang nama Sarwendo. Nama Arswendo dikenal sebagai sastrawan dan seniman sejak era 1970-an. Sejumlah novel yang melambungkan namanya antara lain Keluarga Cemara, Serangan Fajar, Senopati Pamungkas, Imung, Dua Ibu, Keluarga Bahagia,dan Canting. Di kalangan remaja dan keluarga penonton televisi, Arswendo juga populer dengan serial film televisi Keluarga Cemara.

Suasana rumah duka Arswendo Atmowiloto di Jalan Pulogayung, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, Jumat malam, 19 Juli 2019. TEMPO/M Yusuf Manurung

Berkat karya-karyanya, Arswendo Atmowiloto menerima sejumlah penghargaan. Ia mendapat hadiah Zakse atas esainya Buyung-Hok dalam Kreativitas Kompromi. Ia juga mendapat penghargaan dari Yayasan Buku Utama pada 1981, 1985, dan 1987 untuk karyanya Dua Ibu, Keluarga Bahagia, dan Mendoblang. Pada 1987, ia menyabet hadiah Sastra ASEAN.

Advertising
Advertising

Arswendo Atmowiloto pernah tersandung masalah hukum ketika memimpin tabloid Monitor. Dia dituduh menista agama gara-gara membuat angket tentang tokoh yang dikagumi pembaca pada edisi 15 Oktober 1990. Hakim memvonis jurnalis senior ini bersalah. Selain diwajibkan meminta maaf, Arswendo dihukum lima tahun penjara.

Menurut Hikmat, Arswendo Atmowiloto merupakan pelopor di bidang studi televisi dan film TV Indonesia. Hikmat pun mengenang Arswendo sebagai tokoh yang berkukuh bahwa komik adalah bacaan baik. Almarhum juga yang membuka jalan studi yang serius soal komik di Indonesia. "Ia mengayakan budaya populer di Indonesia."

Berita terkait

Asri Welas Dukung Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara yang Akan Tayang Juni 2024

1 hari lalu

Asri Welas Dukung Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara yang Akan Tayang Juni 2024

Asri Welas merupakan salah-satu aktor yang bermain di film Keluarga Cemara pada 2018 dan sekuelnya di 2022.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

16 hari lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Jejak Karya Arswendo Atmowiloto: Ada Serial Keluarga Cemara yang Fenomenal

27 November 2022

Jejak Karya Arswendo Atmowiloto: Ada Serial Keluarga Cemara yang Fenomenal

Arswendo Atmowiloto juga dikenal sebagai penulis skenario serial TV apik. Yang fenomenal adalah serial TV Keluarga Cemara.

Baca Selengkapnya

Mengenang 74 Tahun Arswendo Atmowiloto: Novelis dan Pengarang Serba Bisa Sejak 1980-an

26 November 2022

Mengenang 74 Tahun Arswendo Atmowiloto: Novelis dan Pengarang Serba Bisa Sejak 1980-an

Arswendo Atmowiloto dikenal sebagai pengarang serba bisa dan sebagian besar karyanya berupa novel.

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Bocah Arie Hanggara 38 Tahun Lalu Pernah Diangkat ke Film, Deddy Mizwar Turut Membintangi

8 November 2022

Kematian Tragis Bocah Arie Hanggara 38 Tahun Lalu Pernah Diangkat ke Film, Deddy Mizwar Turut Membintangi

Kisah tragis Arie Hanggara diangkat menjadi film berdasarkan namanya pada 1985 dan dibintangi aktor Deddy Mizwar sebagai sosok Tino Ridwan.

Baca Selengkapnya

Tangan Dingin Arswendo Atmowiloto Lahirkan Kisah Keluarga Cemara

22 Juni 2022

Tangan Dingin Arswendo Atmowiloto Lahirkan Kisah Keluarga Cemara

Arswendo Atmowiloto seorang jurnalis sekaligus penulis sastra yang aktif berkarya di berbagai majalah dan surat kabar. Ia penulis Keluarga Cemara.

Baca Selengkapnya

Emak dan Abah Keluarga Cemara Lahir di Majalah sampai ke Layar Lebar

22 Juni 2022

Emak dan Abah Keluarga Cemara Lahir di Majalah sampai ke Layar Lebar

Keluarga Cemara sinetron yang tayang sejak 6 Oktober 1986 sampai 28 Februari 2005. Bermula dari cerita di majalah hingga sinetron dan layar lebar.

Baca Selengkapnya

Arswendo Atmowiloto Bergelut dengan Senopati Pamungkas sampai Keluarga Cemara

26 November 2021

Arswendo Atmowiloto Bergelut dengan Senopati Pamungkas sampai Keluarga Cemara

Sastrawan Indonesia, Arswendo Atmowiloto kelahiran Solo 24 Novemeber 1948 ini menghasilkan banyak karya seperti Senopati Pamungkas dan Keluarga Cemara

Baca Selengkapnya

Adi Kurdi, Pemeran Abah di Sinetron Keluarga Cemara Meninggal

8 Mei 2020

Adi Kurdi, Pemeran Abah di Sinetron Keluarga Cemara Meninggal

Kabar duka di dunia perfilman ini diumumkan di akun Instagram milik film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (TETA) yang dibintangi oleh Adi Kurdi.

Baca Selengkapnya

Tangis Arswendo Atmowiloto Saat Dimarahi karena Pulang Dinihari

6 Desember 2019

Tangis Arswendo Atmowiloto Saat Dimarahi karena Pulang Dinihari

Slamet Rahardjo protes karena dari sekian banyak foto Arswendo Atmowiloto dengan banyak tokoh, ternyata tak ada fotonya bersama almarhum.

Baca Selengkapnya