Rahasia Dalang Ki Manteb Soedharsono Masih Kebanjiran Panggung

Kamis, 19 Juli 2018 07:07 WIB

Ki Manteb Soedharsono duduk bersila di pendopo Sanggar Bima, padepokan sekaligus kediamannya di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. TEMPO/DINDA LEO LISTY

TEMPO.CO, Karanganyar - Pesatnya perkembangan teknologi di era digital tidak serta merta melumat segala hal yang berbau tradisional. Munculnya beragam wahana hiburan baru yang serba canggih pun tak seketika meruntuhkan pamor seni pertunjukan ‘jadul’ seperti wayang. Hal tersebut dituturkan Ki Manteb Soedharsono.

Baca: Dalang Ki Manteb Sudarsono Menikah Ketujuh Kalinya

“Karena menurut saya, wayang itu nut jaman kelakone (mengikuti perkembangan zaman),” kata dalang kondang Ki Manteb Soedharsono saat wawancara khusus dengan Tempo di Sanggar Bima, padepokan sekaligus kediamannya di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, pada Rabu, 18 Juli 2018.

Ki Manteb mengatakan, dalang masa kini musti pintar membaca situasi dan kondisi serta mau berjalan seiring dengan perubahan zaman. “Kalau dalang sekarang hanya tunduk sesuai pakem seperti zaman dulu ya masuk kotak (istilah bagi wayang yang sudah tidak akan ditampilkan lagi saat pementasan) beneran,” kata dalang yang lahir di Kabupaten Sukoharjo pada 69 tahun silam itu.

Menyandang julukan sebagai dalang maestro tidak lantas membuat Ki Manteb berleha-leha atau duduk manis menunggu order berdatangan sendiri. Justru sebaliknya, besarnya popularitas yang dia sandang berbanding lurus dengan beratnya tanggung jawab untuk senantiasa menyuguhkan permainan wayang yang benar-benar dapat menghibur penonton masa kini tapi tetap menjaga pakem.

Advertising
Advertising

“Sekarang semuanya harus serba cepat, jadi bet, bet, bet. Dalang zaman dulu enak, bisa sambil ngantuk-ngantuk karena semalam suntuk. Sekarang nggak bisa, harus belajar inovatif. Kelamaan ndalang, penonton bubar,” kata Ki Manteb yang sudah kebanjiran order untuk mendalang di 13 tempat, baik di Jawa maupun luar Jawa, pada Agustus mendatang.

Menyiasati zaman serba cepat itulah, Ki Manteb berujar, lahirlah beberapa inovasi atau terobosan baru di dunia seni pertunjukan wayang kulit. “Sekarang ada pakeliran padat, dua atau tiga jam sudah selesai. Ada juga banjaran yang merangkum tiga sampai empat lakon dalam sekali pentas,” ujar Ki Manteb.

Salah satu pementasan wayang bajaran yang kerap dimainkan Ki Manteb adalah kisah tentang Bima (salah satu tokoh Pandawa dalam epos Mahabharata). Demi menghemat biaya dan menyingkat waktu, tiga lakon tentang Bima; mulai dari kisah kelahirannya, masa-masa Bima babat alas, hingga cerita Bisma saat berguru, kini digabung menjadi satu pertunjukan dalam semalam.

“Nah, model wayang banjaran seperti itu bergantung pada pintarnya si dalang dalam meramu cerita agar padat, tidak merusak pakem, dan tetap menarik bagi penoton,” kata Ki Manteb. Maka itu, dia menyarankan kepada para dalang muda agar tidak mudah puas dengan pencapaiannya selama ini. “Tidak ada kata berhenti untuk belajar dan berinovasi. Kalau berhenti, tamatlah riwayat kesenian tradisional kita,” kata Ki Manteb Soedharsono.

Berita terkait

Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

24 Desember 2023

Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

Gereja Katedral Jakarta memamerkan Wayang Natal Nusantara dengan motif Betawi dan Batak yang dipajang di Plaza Maria

Baca Selengkapnya

Guru Besar UNS Soroti Konflik Palestina Israel Lewat Pementasan Wayang

30 November 2023

Guru Besar UNS Soroti Konflik Palestina Israel Lewat Pementasan Wayang

Gubes UNS Agus Purwantoro, menyoroti konflik yang terjadi di Palestina melalui pementasan Wayang Godhong.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Yogyakarta, Ada Jazz Rasa Wayang Orang di Konser More Than Jazz Art

25 Oktober 2023

Libur Akhir Pekan di Yogyakarta, Ada Jazz Rasa Wayang Orang di Konser More Than Jazz Art

Ada kolaborasi antara musik jazz dan seni peran wayang orang yang bakal digelar dalam perhelatan konser More Than Jazz Art Yogyakarta akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Atlet Disabilitas Indonesia Bawa Wayang di Asian Para Games untuk Tuan Rumah

23 Oktober 2023

Atlet Disabilitas Indonesia Bawa Wayang di Asian Para Games untuk Tuan Rumah

Kontingen Indonesia di Asian Para Games 2023 menyerahkan cendera mata wayang karakter Bima untuk tuan rumah China.

Baca Selengkapnya

Wayang Jogja Night Carnival Akhir Pekan Ini Diserbu Wisatawan, 8.000 Tiket Tribun Habis Terjual

4 Oktober 2023

Wayang Jogja Night Carnival Akhir Pekan Ini Diserbu Wisatawan, 8.000 Tiket Tribun Habis Terjual

Wayang Jogja Night Carnival yang dipusatkan di kawasan Tugu Yogyakarta ini tak berbayar jika pengunjung bersedia menontonnya dari pinggir jalan

Baca Selengkapnya

HUT Kota Yogyakarta 2023, Wayang Jogja Night Carnival Angkat Kisah Pandawa Mahabisekha

27 September 2023

HUT Kota Yogyakarta 2023, Wayang Jogja Night Carnival Angkat Kisah Pandawa Mahabisekha

Tema Pandawa Mahabisekha dalam HUT Kota Yogyakarta mengambil filosofi cerita carangan Mahabarata yang diciptakan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tokoh Wayang Yudhistira yang Disebut Hasto PDIP Mirip Jokowi

16 Agustus 2023

Mengenal Tokoh Wayang Yudhistira yang Disebut Hasto PDIP Mirip Jokowi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meyakini Presiden Jokowi merupakan sosok yang memahami falsafah bangsa, seperti tokoh wayang Yudhistira.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Pertunjukan Wayang Kulit Menjaga Budaya

17 Juli 2023

HNW Apresiasi Pertunjukan Wayang Kulit Menjaga Budaya

HNW mengapresiasi KWN dan Persatuan Pedalangan Indonesia yang terus bersemangat melestarikan wayang.

Baca Selengkapnya

Diperankan 118 Pelajar Indonesia, Pelestarian Wayang Terbanyak dari BCA Raih Rekor MURI

8 Maret 2023

Diperankan 118 Pelajar Indonesia, Pelestarian Wayang Terbanyak dari BCA Raih Rekor MURI

Melibatkan ratusan pelajar Indonesia, BCA memecahkan rekor MURI sebagai Perusahaan dengan Kegiatan Pelestaian Wayang Terbanyak.

Baca Selengkapnya