Interpretasi Sejarah

Reporter

Editor

Minggu, 28 Oktober 2007 19:09 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Semar tengah menjalani operasi bedah. Di atas perutnya yang tambun, tampak ada warna merah. Warna yang tertoreh di bawah dada itu terlihat seperti darah mengucur. Namun, yang menjadi "dokter" bukan sembarang dokter, melainkan enam orang yang pernah menjadi presiden negeri ini.Keenam orang itu berdiri di satu sisi meja bedah. Tapi mereka tak mengenakan pakaian seperti yang dijumpai di rumah sakit. Busananya malah mirip jubah profesor atau jubah hakim. Sang proklamator pertama menudingkan tangannya ke arah penggantinya, Soeharto. Presiden terlama ini yang memegang gunting mengiris tubuh Semar. Soekarno seperti menahan kegeraman.Semua itu bisa disaksikan dalam lukisan cat minyak karya Jaya Adi yang berjudul Oprasi Semar. Lukisan itu pun terlihat mencolok di antara seratusan lebih lukisan yang dipamerkan di Galeri Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Solo, sejak Selasa lalu. Banyak yang bisa ditafsirkan dari lukisan tersebut."Saya termasuk warga Indonesia yang galau dengan sejarah bangsa ini," katanya. Bisa ditebak kegalauan perupa jebolan ISI Yogyakarta ini adalah masalah seputar gelapnya Supersemar yang sejak dikeluarkan Soekarno hingga kini tak pernah diketahui keberadaannya. Apalagi isi yang sesungguhnya.Jaya melukis ekspresi masing-masing presiden secara menarik. Megawati, yang berada di belakang Soeharto, misalnya, tengah bersin dan menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Sementara itu, Susilo Bambang Yudhoyono, presiden sekarang, memilih menutup kedua matanya dengan kedua belah tangannya."Orang bebas menginterpretasikan apa pun atas lukisan ini," kata Jaya saat ditanya apakah ekspresi Presiden Yudhoyono itu sebagai sebuah simbol dari sikap pemerintah sekarang yang menutup mata atas buramnya sejarah Supersemar.Pameran yang digelar sampai besok ini diikuti 121 peserta, yang merupakan anggota Ikatan Alumni Sekolah Seni Rupa Indonesia. Galeri Seni Rupa TBTJ Solo pun laiknya pasar lukisan. Sulit untuk bisa menikmati lukisan yang ada satu per satu karena ada begitu banyak lukisan dengan tema yang beragam.Panitia sepertinya memang tidak menetapkan standar kurasi untuk menyeleksi karya yang diikutkan dalam pameran tersebut. Tidak hanya lukisan yang ikut dipajang, tapi juga kerajinan seni kriya, seperti patung kayu dan perunggu. Cara menempatkannya pun tak cukup membuat pengunjung galeri nyaman untuk menikmatinya.Selain Oprasi Semar karya Jaya, lukisan yang membetot perhatian pengunjung adalah Super Bagong karya A. Basori. Super Bagong memparodikan tokoh film Superman, tapi bisa juga diasosiasikan sebagai parodi Supersemar.Basori menggambar tokoh punawakan ini dengan hanya mengenakan celana cawat batik yang tengah terbang. Salah satu tangannya mengepal, sedangkan tangan kanannya memegang sebuah kitab tebal.Si Bagong berkacamata hitam, tapi bola matanya nongol ke luar. Super Bagong mengingatkan istilah yang dibuat pakar telematika Roy Suryo saat ia meneliti rekaman pidato Bung Karno mengenai Supersemar. "Karena Supersemar asli itu tidak mungkin dua, yang satu dinamai saja Superbagong," kata Roy.Ukuran kanvas boleh jadi ada batasannya. Namun, dengan kuas goresannya, interpretasinya bisa tanpa tepi luasnya, termasuk ketika si perupa yang gelisah terhadap sejarah bangsanya. IMRON ROSYID

Berita terkait

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

2 menit lalu

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

Penempatan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah berada pada wilayah Markaziyah Syimaliyah, Markaziyah Gharbiyah, dan Markaziyah Janubiyah.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

4 menit lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

7 menit lalu

Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

Bung Hatta sejak lama mengidamkan sepatu merek Bally. Namun, keinginannya tersebut tidak pernah terealisasi sampai ia meninggal.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

12 menit lalu

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah, untuk memastikan hak-hak dasar seluruh individu di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

15 menit lalu

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

Sudah ada aturan yang mengatur bahwa maksimal jumlah yang ditetapkan ialah 34 menteri dan kementerian.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

16 menit lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

27 menit lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

28 menit lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

30 menit lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

30 menit lalu

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut berencana menambah jumlah kementerian di kabinetnya menjadi 40.

Baca Selengkapnya