Dana Terbatas, Hadiah Sastra Rancage Dipangkas

Jumat, 2 Februari 2018 20:09 WIB

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyalami sastrawan, Ajip Rosidi di perpustakaan Ajip Rosidi di Bandung, Jawa Barat, 31 Januari 2018. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-80, Ajip juga mengumumkan hadiah Sastra Rancage 2018 untuk karya sastra Sunda, Jawa, Bali, Batak, Lampung, dan Banjarmasin, yang selama ini konsisten menerbitkan buku karya sastra berbahasa ibu. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Penerima penghargaan Hadiah Sastra Rancagé pada tahun ini berkurang. Sebabnya karena Yayasan Kebudayaan Rancagé memangkas hadiah uang. Sekarang hanya penulis karya terbaik saja yang mendapat penghargaan.

Biasanya, Rancagé juga memberi penghargaan hadiah uang kepada para tokoh sastra daerah atas kiprah dan jasanya. "Karena bagi Yayasan Rancagé terlalu berat kalau setiap tahun harus memberikan belasan hadiah," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage Ajip Rosidi lewat keterangan tertulis, Rabu, 31 Januari 2018. Hadiah uang bagi pemenang karya dan jasa masing-masing Rp 5 juta.

Menurut Ajip yang kini berusia 80 tahun, keputusan memangkas jumlah penerima hadiah itu ditetapkan 2017. Tahun lalu para pemenang sempat mendapat uang hadiah hingga dua kali lipat atau Rp 10 juta. Tambahan uangnya berasal dari Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

Yayasan Kebudayaan Rancage mulai memberikan hadiah sejak 1989. Mereka hanya menilai kualitas sastra berbahasa daerah dalam bentuk buku yang diterbitkan. Saat itu, kata Ajip, tidak banyak pengarang yang menulis dalam bahasa ibu. Itu pun dalam bahasa Jawa dan Sunda.

Dua tahun kemudian baru ada yang menulis dan menerbitkan buku dalam bahasa Bali. "Orang Bali setelah karyanya dihargai, sangat kelihatan gairahnya menulis," ujarnya.

Sejak itu setiap tahun buku yang terbit bertambah dengan cepat. Pengarang muda pun bermunculan dan memperkarya kesusasteraan Bali. Kini ada enam sastra daerah yang masuk ke yayasan untuk dinilai. Selain Sunda, Jawa, dan Bali, ada sastra berbahasa Lampung, Batak, dan Banjarmasin.

Berita terkait

Media Sastra Kita Kini

25 Februari 2024

Media Sastra Kita Kini

Kalam, yang sempat berhenti terbit pada 2005, hidup kembali dalam bentuk online. Lahirnya Kalam sebagai respons terhadap makin hilangnya ruang sastra.

Baca Selengkapnya

Anugerah Sastra Rancagé 2021 untuk Bahasa Daerah Digelar Secara Virtual

26 Januari 2021

Anugerah Sastra Rancagé 2021 untuk Bahasa Daerah Digelar Secara Virtual

Hingga tahun ini, Yayasan Kebudayaan Rancagé sudah mengumumkan 122 judul buku sastra daerah terbaik peraih Hadiah Sastra Rancagé.

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Memperoleh Anugerah Sastra Mastera dari Brunei

15 September 2018

Goenawan Mohamad Memperoleh Anugerah Sastra Mastera dari Brunei

Goenawan Mohamad adalah orang Indonesia kelima yang memperoleh penghargaan yang diberikan Sultan Brunei Darussalam.

Baca Selengkapnya

Enam Sastrawan Daerah Raih Hadiah Sastra Rancage 2018

2 Februari 2018

Enam Sastrawan Daerah Raih Hadiah Sastra Rancage 2018

Dewan juri Hadiah Sastra Rancage 2018 menetapkan enam sastrawan sebagai pemenang atas karya buku terbarunya yang berbahasa lokal terbitan 2017.

Baca Selengkapnya

Malam Anugerah Sastra UGM, Menteri Basuki Jadi Drummer

10 November 2017

Malam Anugerah Sastra UGM, Menteri Basuki Jadi Drummer

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono akan bermain drum dan membaca puisi di acara Anugerah Sastra dan Seni UGM malam ini.

Baca Selengkapnya