TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah artis dan presenter terpilih menjadi pengisi suara untuk film Transformers: Age of Extiction. Mereka bangga bisa terlibat dalam film yang legendaris itu. Sebut saja Bayu Oktara, Choky Sitohang, Titi Kamal, Ben Kasyafani, Christian Sugiono, Iwa K, dan Augie Fantinus yang menceritakan pengalaman menarik mereka.
"Ini benar-benar pengalaman baru dan saya senang sekali bisa diajak sama HBO," ujar Titi di Thamrin Nine Ballroom, UOB Plaza Jakarta, 2 Juli 2015. Ia mengakui bahwa menjadi dubber itu tidak mudah, apalagi ketika mengisi suara untuk tokoh lain.
Sependapat dengan Titi, Bayu Oktara juga mengungkapkan bahwa ini merupakan pekerjaan yang menantang. "Selama ini kalau kita ngeliat acara TV, kita pikir itu gampang. Tapi pas kita praktekkan ya enggak segampang itu," ujar penyiar dan aktor yang mulai dikenal ketika memerankan Gusti dalam sitkom OB ini. "Di sini kita harus menyamakan emosi. Ditambah ketika bicara itu harus ada feel-nya, jadi ini memang enggak gampang."
Tantangan lain juga dirasakan oleh Ben Kasyafani karena mengisi suara dalam film action. Oleh sebab itu, mereka harus banyak mengisi suara desahan ketika adegan berlari maupun berkelahi. "Ada banyak adegan reaksi di sini, jadi banyak kata 'ah! uh! euh!'" katanya.
Sementara itu, Christian Sugiono mengaku bahwa ia mengisi suara tokoh Harold Attinger yang memiliki dialog lebih banyak dibandingkan dengan yang lainnya. Namun hal ini tak berarti mudah untuk ayah dari Arjuna Zayan Sugiono ini. "Bahasa Inggris itu lebih singkat daripada bahasa Indonesia, jadi kita harus pintar pilih padanan supaya lebih pas," katanya.
Tantangan mengenai bahasa juga dirasakan oleh Iwa K yang mengisi suara tokoh Hound. Pasalnya, Hound adalah robot yang sering mengucapkan kata-kata kasar, misalnya kata “hell yeah!”. Namun ia mengaku banyak dibantu oleh pelatihnya untuk mengubah kata-kata sumpah serapah tersebut menjadi tidak terdengar kasar dan tetap sinkron dengan adegannya.
Berbeda dengan artis lainnya, presenter Augie Fantinus harus mengisi suara dua tokoh robot, yakni Galvatron & Lockdown. "Ini agak susah buat saya karena saya harus memakai suara yang beda untuk masing-masing karakter," katanya. Ia mengaku pernah beberapa kali harus mengulang karena ia lupa dengan suara yang harus diterapkan pada tokoh tertentu.
Ini merupakan kali pertama mereka mengisi suara untuk film Hollywood, sehingga wajar saja ketika mereka sangat tertantang dan membuat kesalahan. Seperti halnya yang dialami Choky Sitohang. "Banyak banget koreksi buat saya, tapi itu baik untuk saya." Ia juga mengungkapkan bahwa ia sangat beruntung karena ada orang yang bertindak sebagai pelatih dan pengoreksi, sehingga mereka menghasilkan karya yang terbaik.
DINI TEJA