Tjut Nyak Deviana bermain piano saat konser "Doctor & The Professor" dalam rangka peluncuran albumnya "Tales of Indonesia" di Soehana Hall, gedung Energy, Jakarta Pusat (24/4). TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO.CO, Jakarta - Tjut Nyak Deviana Daudsjah tercatat sebagai salah satu figur yang diusulkan masyarakat untuk mengisi kursi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam jajaran menteri pemerintahan Jokowi-JK.
Bagi Devi, sapaannya, beberapa agenda pemerintahan Jokowi-JK tertuang dalam Nawa Cita: 9 Agenda Perubahan. Yaitu, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar. Kemudian peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera, yang sesuai dengan visinya untuk mendorong kreativitas rakyat Indonesia melalui kurikulum pendidikan.
Menurut dia, pendidikan sangat penting karena membentuk karakter bangsa. Kekurangan pola pendidikan saat ini adalah kurangnya kegiatan atau mata pelajaran yang mendorong agar seseorang dapat kreatif. (Baca: TrioLestari Pilih Jokowi-JK Berdasarkan Visi-Misi)
Masyarakat sekarang, kata Deviana, sangat kurang apresiatif terhadap kebudayaan Indonesia. "Contohnya saja terhadap lagu-lagu daerah Indonesia," ujar Deviana saat ditemui pada peluncuran album Symphonic of Tales Indonesia di Galeri Indonesia Kaya, Senin, 8 September 2014.
Bagi mantan rektor di Jazz & Rockschule Freiburg, Jerman, dan pendiri Institut Musik Daya Indonesia (IMDI) ini, yang terpenting menumbuhkan kesadaran rakyat Indonesia pada kekayaan budaya yang dimilikinya. Caranya, menurut dia, dengan selalu mengapresiasi dan terus meningkatkan unsur pendidikan dari segala aspek agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitas dirinya.
"Jadi menteri atau tidak itu sama saja, yang penting saya terus meningkatkan pendidikan khususnya di bidang musik dan budaya," ujarnya tenang.
