Aktor dan Aktris pemeran Film Soekarno saat sesi foto bersama pada Gala Premier Film Soekarno di Epicentrum XXI, Jakarta, Senin (9/12). Film Soekarno Indonesia Merdeka menampilkan sejumlah artis Ario Bayu, Maudy Koesnadi, Lukman Sardi, Tika Bravani, Agus Kuncoro, dan Ferry Salim yang akan tayang secara serentak pada tanggal 11 Desember 2013 di bioskop seluruh Indonesia. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta--Rachmawati Soekarnoputri menganggap sutradara Hanung Bramantyo dan produser film Raam Punjabi hanya mengejar materi dari film Soekarno. Alasannya, ada beberapa bagian di dalam naskah film itu yang tidak sesuai fakta.
"Yang saya lihat, mereka bicara tentang komersialisasi dengan menjual menjual nama Soekarno demi kepentingan mereka," kata Rachmawati di Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 12 Desember 2013. (Dua Penyebab Rachmawati Mundur dari FilmSoekarno)
Salah satu isi cerita yang disoroti Rachmawati adalah adegan Soekarno yang ditampar tentara Jepang sampai terjatuh. Faktanya, Rachmawati menyatakan, hal itu sama sekali tidak benar. "Ini film sejarah atau fiksi," kata putri Soekarno itu.
Karena banyak potongan adegan yang tidak sesuai fakta, Rachmawati meminta masyarakat untuk tidak menonton film Soekarno garapan Hanung tersebut. "Tidak patut ditobton. Banyak penyesatan dan pengelabuan," tutur Rachmawati.
Film Soekarno telah digelar serentak di bioskop-bioskop Tanah Air kemarin. Namun, film ini terancam berhenti lebih cepat karena Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memenuhi penetapan permohonan sementara yang diajukan pihak Rachmawati.
Isi penetapan sementara itu adalah, Pengadilan Niaga memerintahkan termohon I, II, atau III segera menyerahkan master film, naskah film Soekarno kepada pemohon. Selain itu memerintahkan untuk menghentikan penyiaran, menyebarluskan, penguman dan lain-lain yang serupa terkait film itu.