Bimbim salah satu personil Group band Slank saat melakukan jumpa pers di Mahkamah Konsitusi, Jakarta, (01/22). Terkait pengaduannya kepada MK atas perihal izin keramaian yang sering berujung pelarangan konser Slank diberbagai daerah. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Bimo Setiawan Almachzumy alias Bimbim, personel Slank, mengatakan karakter calon presiden akan terlihat dari caranya merebut simpati rakyat. "Calon presiden yang memasang spanduk di jalan menandakan kalau ia sosok yang kotor," kata penggebuk drum ini kepada Tempo beberapa waktu lalu. "Lihat saja jalan yang dipenuhi spanduk, apakah itu kelihatan bersih? Tentu tidak!"
Bimbim mengingatkan bahwa para calon presidenlah yang membutuhkan rakyat, bukan sebaliknya. "Tanpa kita, mereka enggak akan terpilih. Nah, kalau lagi butuh saja sikapnya seperti itu, bagaimana nanti kalau mereka tidak butuh?" Bimbim mengecam.
Sosok pemimpin yang baik, kata Bimbim, adalah yang bersedia turun langsung ke rakyat. Mereka harus peduli pada kondisi rakyatnya. "Bukan malah membuat kotor jalan dengan spanduknya."
Menjelang tahun politik 2014, berbagai spanduk calon presiden memang banyak memenuhi jalanan. Para calon presiden juga memasang iklan melalui media elektronik dan membuat acara kuis di televisi.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Sehari Jelang Pencoblosan Pemilu, Ganjar Nongkrong bareng Slank di Semarang
13 Februari 2024
Sehari Jelang Pencoblosan Pemilu, Ganjar Nongkrong bareng Slank di Semarang
Rombongan Ganjar dan Slank tiba di TBRS sekitar pukul 13.45. Lagu pertama yang dinyanyikan Slank yaitu Seperti Para Koruptor Kemudian disusul Hamburger, Ku Tak Bisa, dan Kamu Harus Pulang