Mencoba Keluar dari Galeri Cendera Mata

Reporter

Editor

Senin, 12 September 2011 06:29 WIB

TEMPO Interaktif,- Bertelangjang dada, lelaki itu duduk bersimpuh. Hanya selembar sarung yang menutup bagian bawah tubuhnya. Badannya merendah, kedua tangannya menyatu di atas kepala. Kepala menunduk rendah, dia menyembah. Dalam ruang gelap berlatar belakang gambar koin uang Rp 500, aktivitas itu dia lakukan.



Penghamba Uang, demikian judul lukisan karya Lisinatra, pelukis otodidak asal Batang, Jawa Tengah. Karya itu digelar bersama belasan karya empat seniman Kalikuto Art--Abdul Rahman (Ragile), Al Manaf, Mukoror, dan Samsuri--dalam pameran bertajuk “Re-Contribution” di Galeri Biasa, Yogyakarta, 10-20 September 2011.



Inilah pameran mereka yang pertama di Yogyakarta. Mereka datang dari Batang dan Tegal ke Yogyakarta dengan biaya sendiri. Untuk membayar ongkos akomodasi dan transportasi, mereka patungan Rp 2 juta per orang. “Ini suatu kepolosan ingin memperkenalkan diri,” kata Samsuri, 44 tahun, di sela pembukaan pameran, Sabtu malam lalu.



Samsuri menampilkan lukisan bergambar seorang lelaki berjudul Waspada. Sekilas, lelaki dalam lukisan itu berposisi sebagai penjaga gawang yang bersiap menangkap bola.
Konsep 20 lukisan yang dipamerkan itu, ujar Lisinatra, memang berbeda. Tapi membentuk satu kesatuan tema: problema kehidupan masyarakat pesisir Jawa Tengah. “Itu paduan tentang masalah hidup.”



Karya Mukoror berjudul Fly, misalnya, yang menampilkan figur telentang di atas tumpukan ikan tangkapan nelayan. Lukisan itu merupakan refleksi dari profesi masyarakat pesisir sebagai nelayan. Dalam Fly, gambar tumpukan ikan dan orang itu dicitrakan terbalik sehingga membentuk citra sedang melayang.


Advertising
Advertising

Konsep lingkungan itu dipertegas dengan kehadiran karya Ragile berjudul Bee, yang bercerita tentang lebah sebagai penyeimbang lingkungan. Al-Manaf menampilkan citraan Albert Einstein pada karya berjudul Come On. Karya ini merupakan ajakan untuk memakai akal sehat.


Empat seniman kelompok ini belajar melukis secara otodidaktik. “Belajar dari satu pelukis satu ke pelukis lain,” kata Al-Manaf. Hanya Ragile yang pernah menempuh jurusan desain grafis di satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Karya mereka pun lebih banyak menampilkan lukisan realis yang lebih mudah dipahami.


Samsuri menjelaskan, potensi seni rupa di daerah asalnya cukup besar. Sayang, dukungan--baik fasilitas maupun budaya seni rupa--tak segencar di Yogyakarta. Karya mereka beredar dari satu galeri cendera mata ke galeri yang lain. “Tapi keinginan kami besar untuk terus mengembangkan diri,” kata Lisinatra. Mereka pun berupaya untuk menggelar pameran kembali di Yogyakarta.


ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

39 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

46 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya