TEMPO.CO, Jakarta - Adrian Syaf, illustrator komik X-Men Gold #1, asal Indonesia menyelipkan simbol-simbol agama pada komik Marvel tersebut diantaranya QS 5:51 dan 212. Simbol-simbol tersebut dinilai merujuk pada aksi penolakan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama.
Baca: Kontraversi, Marvel Hapus Bagian Komik X Men Ardian Syaf
Banyak kalangan yang merasa heran, mengapa perusahaan studio komik asal Amerika Serikat ini bisa 'kecolongan'. Menurut pakar komik dan pengamat budaya pop, Hikmat Darmawan, hal ini wajar terjadi. "Kita enggak boleh GR dulu. Aksi 212 dan QS 5:51 itu kan isu spesifik dan hanya 'bunyi' di Indonesia saja," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 10 April 2017. Ia melanjutkan isu spesifik, ini memang tidak terlalu terdengar di luar negeri.
"Bagi editor, penulis cerita dan perusahaan, yang terpenting adalah apakah hasil karya (gambar komik) udah sesuai dengan naskah maupun adegan. Bukan perintilannya," katanya
Jadi, ia menegaskan, sangat wajar jika perusahaan, editor maupun penulis cerita tidak sadari akan detail yang digambarkan ilustrator.
Baca Juga:
Lulusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia ini juga menuturkan subliminal messages atau pesan tersembunyi dalam suatu karya dalam komik juga sering terjadi. "Di Amerika sendiri ini sudah sering terjadi, jadi ini memang hal yang biasa," katanya.
Namun, cerita komik ini mengangkat kaum minoritas dan menjunjung tinggi semangat keberangaman. "Kita bisa lihat disini ada tokoh Kitty Pryde, seorang superhero wanita, dan dia juga seorang Yahudi," katanya. Jadi untuk kasus Adrian, Hikmat menilai hal ini rawan terutama bagi Marvel sendiri.
Baru-baru ini Marvel menghapus karya ilustrator asal Indonesia tersebut. Dilansir dari comicbook.com, Marvel mengelurkan pernyataan resmi terkait hal ini. "Karya (QS 5:51 dan 212) yang ditunjukan dalam gambar komik X Men Gold #1, dimasukan tanpa diketahui arti di baliknya. Hal itu tidak mengimpilikasikan pandangan dari penulis, editor, atau siapapun di Marvel," tulis pernyataan itu Sabtu, 8 April 2017.
Lebih lanjut, Marvel juga mengatakan hal ini bertentangan langsung dengan apa inklusifitas Marvel dan apa yang telah dipercayai X Men sejak pertama kali dibuat. Mereka juga menegaskan akan menghapus bagian dari gambar itu dalam cetakan selanjutnya.
DINI TEJA