Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyulap Maja Jadi Biola

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Madiun - Buah maja, yang kini jadi maskot Kota Mojokerto, Jawa Timur, ternyata dapat diolah menjadi karya seni. Buah maja dapat tumbuh sebesar semangka dan memiliki kulit yang keras. Kulit yang keras inilah yang bisa dimanfaatkan untuk bahan kerajinan tangan, seperti kerajinan yang dijual Imam Santoso di Asrama Haji Kota Madiun, Jawa Timur, salah satu lokasi cabang pelombaan dalam Musabaqah Tilawatil Quran Jawa Timur XXIV.

Imam mengubah kulit maja menjadi ukiran kaligrafi dan kerjinan lain. Bentuknya hampir sama dengan kerajinan dari batok kelapa, tapi kulit maja yang berbentuk bulat lonjong itu tidak sekuat batok kelapa.

"Cara membuatnya adalah isi buah yang sudah tua dikeluarkan sampai habis, lalu kulitnya dikeringkan dan dibuat berbagai macam bentuk barang," kata lelaki asal Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, 24 Juni 2011.

Ada berbagai macam barang hasil kreasinya, dari celengen, kap lampu, tas kecil, hiasan kaligrafi, hingga biola. Untuk memperindah bentuk dan warnanya, kulit maja dihaluskan, dipoles dengan vernis, dan diberi tambahan cat minyak dengan motif tertentu.

Untuk hiasan kaligrafi, biasanya maja dibelah dua, lalu diukir dengan aksara Arab yang diinginkan, seperti kata Allah dan Muhammad atau kutipan ayat-ayat Al-Quran. Hiasan kaligrafi ini bisa dipajang di tembok ruangan. Yang cukup sederhana adalah bentuk celengan. Buah maja yang sudah kering dan isinya dikeluarkan itu tinggal dilubangi bagian tengah atasnya sebagai tempat memasukkan uang.

Selain dibiarkan berbentuk bulat seperti aslinya, kerajinan dari kulit maja juga bisa dibuat dalam berbagai bentuk. "Bisa dibentuk apa saja dengan cara dipencet sejak buahnya masih muda di pohon, lalu dibiarkan sampai sekitar umur empat bulan. Meski dipencet, kulitnya tidak pecah dan buah akan tumbuh menyesuaikan bentuk pencetak," kata Imam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk membuat tas kecil dari kulit buah maja, buah dipencet sedemikian rupa, lalu dibelah jadi setengah lingkaran yang simetris. Dua bagian setengah lingkaran ini dikaitkan dengan tali dan kayu dan diberi pengait dan kunci agar bisa dibuka. Untuk memperkuatnya, ditambahkan bahan spons campuran karet sebagai pelapis bagian dalam dan tali tas untuk penenteng.

Yang paling unik adalah maja yang dibentuk menjadi biola. "Biola itu dibuat dari dua buah maja. Buah maja yang masih muda dipencet berbentuk biola dan setelah tua dipanen, lalu isinya dikeluarkan," kata Imam. Sebagai pelengkap ditambahkan kayu dan senar seperti layaknya biola.

Harga kerajinan dari kulit maja ini tak terlalu mahal. Untuk sepasang kaligrafi berukuran kecil hanya dijual Rp 20 ribu, celengan dibanderol Rp 30 ribu, kap lampu Rp 50 ribu, tas kecil Rp 60 ribu, dan yang termahal adalah biola, yang mencapai Rp 400 ribu.

Imam mengambil barang kerajinan itu dari kakaknya yang memang membudidayakan tanaman maja hingga menyulapnya menjadi barang seni. Budidaya dan kerajinan dari buah maja ini berada di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. "Cukup unik dan kreatif. Saya baru tahu ada buah seperti ini, apalagi bisa dibuat jadi kerajinan yang bernilai seni," kata Yoni, salah satu warga Kota Madiun yang sempat melihat pajangan kerajinan maja itu.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

15 hari lalu

Pengusaha aksesori dari bunga kering, Korona 32 tahun di pameran Inacraft 2024 Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad, 3 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani
Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.


Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

16 hari lalu

Jiffina 2024 digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.


Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

20 hari lalu

Pengunjung memperhatikan barang yang dijual dalam pameran Inacraft on October di JCC, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2023. Salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara itu diikuti lebih dari 700 peserta yang berlangsung hingga 8 Oktober mendatang. Tempo/Tony Hartawan
Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.


Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

27 Desember 2023

Heri Sutanto atau Cek Eri, seniman pembuat hulu dan warangka keris Palembang (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

Cek Eri termasuk dalam segelintir orang yang berikhtiar selamat keris Palembang. Ia membuat hulu juga mengerjakan warangka keris Palembang


Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Suasana Rumah Rajut di Pulau Ngenang Kota Batam, Kamis, 14 Desember 2023. (TEMPO/Yogi Eka Sahputra)
Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.


Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

3 Oktober 2023

Suasana Grebeg Bambu bertajuk Lord of the Pring di Bantul Yogyakarta Minggu 1 Oktober 2023. (Dok.visiting jogja)
Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.


Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

27 September 2023

Seorang pengunjung tengah memilih produk kerajinan di Inacraft (Istimewa)
Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

Inacraft on October 2023 juga akan menghadirkan fasilitas khusus yang disebut dengan Talam Inacraft.


Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

18 Juni 2023

Xavi Vierge usai finis di WorldSBK Indonesia 2023. (Foto: HRC)
Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

Ekonom Indef menanggapi dua event internasional yang diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, MotoGP dan WSBK, yang disebut merugi.


Himki Sebut Peluang Pasar Global Produk Mebel dan Kerajinan Terbuka Lebar

18 Juni 2023

Pekerja membuat mebel berbahan palet kayu bekas di Jakarta, Rabu 28 September 2022. Fluktuasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat beberapa industri mengalami kebingungan. Pasalnya naik turunnya harga BBM akan mempengaruhi penetapan harga jual barang kepada konsumen. Salah satu yang terpengaruh, yakni industri mebel berbahan palet kayu bekas. TEMPO/Subekti
Himki Sebut Peluang Pasar Global Produk Mebel dan Kerajinan Terbuka Lebar

Himki menyatakan peluang masuk ke pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan nasional masih terbuka lebar.


Tak Hanya Andalkan Kunjungan Wisata, Perajin Yogya Didorong Bidik Event Internasional

21 Mei 2023

Produk kerajinan Yogya didorong bidik pasar mancanegara. Dok.istimewa
Tak Hanya Andalkan Kunjungan Wisata, Perajin Yogya Didorong Bidik Event Internasional

Dengan modal kualitas yang sudah diakui pasar internasional itu, kata Timbul, yang perlu jadi perhatian perajin Yogya yakni jeli membaca momentum.