TEMPO.CO, Yogyakarta - Jogja-NETPAC (Network for the Promotion of Asian Cinema) Asian Film Festival atau JAFF 2013 mengawali persiapan pembukaan festival ini dengan memutar film untuk masyarakat di sejumlah desa wisata di Yogyakarta pada 29 dan 30 November 2013. Sejumlah film pendek akan diputar di desa wisata Tembi, Brayut, dan Kotagede.
Direktur JAFF, Budi Irawanto, mengatakan panitia memberi nama program itu sebagai Open Air Cinema. JAFF ingin aktif mendatangi masyarakat, terutama di desa dan kampung yang selama ini cenderung terabaikan.
Baca Juga:
Selama ini festival film biasanya berpusat di kota. Program ini bagian penting untuk memberi kesempatan masyarakat menonton film “Ini ruang untuk masyarakat memberi apresiasi," kata dia melalui surat elektronik kepada Tempo, Jumat, 29 November 2013.
Ia berharap masyarakat mendapat kemudahan akses di tengah minimnya jumlah bioskop dan ruang publik. Panitia akan memutar sejumlah film di Dusun Tembi pada Jumat, pukul 19.00-21.00 WIB. Film itu berjudul Ambilkan Bulan Bu karya Ifa Isfansyah, Gazebo karya Senoaji Julius, Lawuh Boled karya Misyatun, Lembar Jawaban Kita karya Sofyana Ali Bindia dan Sepatu Baru karya Aditya Ahmad.
Sedangkan di Dusun Brayut, akan ada film Man Dove karya Jim de Seve & Kian Tjong dari Amerika Serikat, Akar karya Amelia Hapsari, Tikus karya Khusnul Khitam, On the Way karya Jeihan Angga, dan Sang Suporter karya Wiryadi Dharmawan.
Panitia JAFF juga memutar film di Kampung Kotagede pada Sabtu, 30 November pukul 19.00-21.00. Film itu berjudul Cita-citaku Setinggi Tanah karya Eugene Panji, Gazebo, Lawuh Boled, Lembar Jawaban Kita dan Sepatu Baru. Beberapa film yang diputar di desa wisata merupakan film pendek dalam program Light of Asia JAFF.
Damar Ardi, programer JAFF, seperti dikutip dalam situs JAFF, mengatakan setiap tahun JAFF selalu menampilkan wajah Asia dalam bentuk film panjang maupun pendek. Menurut dia, film pendek Indonesia tiga tahun ini bergeliat. Festival film dunia sedang menoleh ke film pendek Indonesia. Dia mencontohkan A Lady Caddy Who Never Saw a Hole in One karya Yosep Anggi Noen memenangi Busan International Film Festival 2013. “JAFF tahun ini lebih banyak memberi ruang untuk film pendek,” kata dia.
Selain desa wisata, JAFF yang berlangsung pada 29 November-7 Desember 2013 juga akan memutar film di Bioskop XXI, Taman Budaya Yogyakarta, dan Lembaga Indonesia-Prancis. Festival film ini akan menampilkan 90 film yang terdiri dari 37 film panjang dan 43 pendek. Selain itu, ada 13 film panjang dan 12 film pendek yang diputar dalam kompetisi JAFF 2013.
SHINTA MAHARANI