TEMPO.CO, London - Klaim Amerika Serikat bahwa aktor komedi tahun 1920-an, Charlie Chaplin, berasal dari Inggris dan berhaluan komunis terbantahkan. Dinas Intelijen Inggris, MI5, baru-baru ini menelusuri dokumennya dan menemukan aktor yang berkumis ala Hitler ini mungkin berasal dari Prancis dan bukan seorang komunis.
Pada puncak ketenarannya di tahun 1953, Charlie Chaplin dan istrinya, Oona O'Neill, menyangkal tuduhan AS bahwa ia seorang komunis. Dia selalu mengklaim dirinya lahir di London pada tahun 1889. Tudingan sebagai komunis itu pula yang membuatnya hidup di luar AS.
Telegraph menulis misteri seputar asal-usulnya muncul ketika pemerintah AS meminta MI5 untuk menelusuri latar belakang aktor komik itu setelah ia meninggalkan Amerika pada 1952.
Tapi perwira Inggris tidak dapat menemukan akte kelahirannya. Catatan resmi paling awal menyangkut dirinya adalah paspor yang dikeluarkan pada 1920.
Mereka menyelidiki kemungkinan dia lahir di Fontainebleau, dekat Paris, atau Melun. Dokumen AS menyebut, dia bernama asli Thornstein, berdarah Yahudi-Rusia. Namun, MI5 juga tidak menemukan bukti cukup kuat dan asal-usul sang aktor tetap merupakan misteri hingga saat ini.
Berbarengan dengan pengendusan asal-usul ini, intelijen Inggris menolak klaim Amerika bahwa Chaplin adalah seorang komunis yang berisiko tinggi. Mereka menyimpulkan ia mungkin telah menjadi "simpatisan" tetapi dia tidak lebih dari seorang yang "progresif atau radikal".
MI5 menyebut Chaplin telah "dieksploitasi untuk kepentingan komunisme" dan menjadi salah satu korban McCarthyisme--kampanye antikomunis AS yang dipimpin oleh Senator Joe McCarthy--padahal sebenarnya ia tidak risiko atas keamanan.
Chaplin selalu mengatakan ia lahir pada 16 April 1889 di East Street, Walworth, London Selatan, hanya empat hari sebelum kelahiran Adolf Hitler, yang ia angkat kisahnya dalam film klasik tahun 1940 berjudul The Great Dictator.
Tapi setelah menjelajahi file-file di Somerset House di London untuk sertifikat kelahirannya, MI5 menyimpulkan: "Tampaknya Chaplin tidak lahir di negara ini atau namanya saat lahir berbeda."
Cabang Khusus Scotland Yard, seperti dikutip Telegraph, menambahkan Fontainebleau, tepat di sebelah selatan Paris, mungkin juga merupakan kota kelahirannya. Memo itu menyatakan: "Mungkin atau tidak mungkin ada beberapa kebenaran dalam hal ini, tetapi mengingat kenyataan bahwa tidak ada bukti dokumenter telah diperoleh bahwa Chaplin lahir di Inggris, mungkin juga bahwa ia sebenarnya lahir di Prancis. "
John Marriott, Kepala Kontrasubversi MI5, tidak yakin bahwa tidak adanya akte kelahiran adalah masalah kepedulian terhadap badan intelijen."Adalah aneh bahwa kita tidak akan menemukan catatan kelahiran Chaplin, tapi saya hampir tidak berpikir bahwa ini ada kaitan dengan signifikansi keamanan," katanya.
Satu jawaban yang mungkin untuk misteri ini muncul tahun lalu ketika keluarga Chaplin menemukan surat di laci terkunci yang menunjukkan ia lahir di sebuah kamp gipsi di Smethwick, dekat Birmingham. Surat itu dikirim pada awal tahun 1970 dari Jack Hill yang mengatakan bibinya adalah seorang Ratu Gipsi dan ia telah lahir di karavannya.
Chaplin pindah ke AS pada tahun 1910 dan membuat serangkaian film yang sangat sukses di Hollywood. Namun, pada awal 1950-an, ketika Washington berada dalam cengkeraman paranoia McCarthyist tentang infiltrasi Soviet, ia dicerca di AS sebagai simpatisan komunis.
Ada kontroversi lebih lanjut tentang dua perkawinannya dengan gadis 16 tahun, kegagalan mengantongi kewarganegaraan Amerika, dan klaim dia menjadi ayah anak haram dan berutang pajak 2 juta dolar.
Chaplin dan keluarganya berlayar ke Inggris pada bulan September 1952 untuk menghadiri pemutaran perdana film barunya Limelight. Sementara mereka berada di luar negeri, Jaksa Agung AS James McGranery mengumumkan ia akan menangkal izin masuk kembali aktor itu karena dugaan terkoneksi dengan Soviet. Chaplin meninggal di rumahnya di Swiss pada Hari Natal 1977, dalam usia 88 tahun.
TRIP B |