Akhirnya – dengan tambahan dua personil lain: Jalu G. Pratidina (perkusi) dan Saat Syah (suling) – mereka sepakat mendirikian grup musik bernama RaflyWaSAJA, yang mengusung tema religi dan balada, dengan corak jazz etnik (Aceh-Melayu).
Musik RaflyWaSAJA kental dengan warna jazz etnik yang telah menjadi gaya khas para personilnya selama bertahun-tahun di kancah musik nasional dan internasional. Dalam kurun waktu tiga bulan,
RaflyWaSAJA sudah menghasilkan sepuluh lagu, antara lain, Perahu, Shalawat, Kalimah Taibah, Entah/Hom, dan Haro Hara Kiamat – yang akan ditampilkan dalam konsernya malam ini di Teater Salihara.
KALIM/Sumber: Salihara.org