TEMPO Interaktif, Jakarta - Dalang Slamet Gundono dan Komunitas Wayang Suket Surakarta akan menggelar pentas wayang rumah pada Minggu, 23 Januari 2011 pukul 19.30 WIB di rumah Teguh Puji Harsono, Kompleks Yadara, Blok II/21, Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Pentas dengan lakon "Gendari, Rumah Negriku di Rumah Sebrang" ini digelar dalam rangka malam refleksi tahunan brtema "Peluk Bumi Njunjung Langit". Kegiatan ini digelar oleh Komunitas Budaya Banyu Bening dan Masyarakat Tegal Jogja bersama Komunitas Wayang Suket dan Axis Media Inside.
Wayang rumah agak berbeda dari wayang pada umumnya, karena berpusat pada rumah dan menjadikan seluruh ruang sebagai tempat pentas dan arena berekspresi. "Wayang rumah bukan untuk memasuki privasi kehidupan di dalam rumah itu namun dia hadir karena permintaan si empunya rumah untuk menciptakan momentum yang beragam, bisa jadi mendapat sirkulasi baru atau suasana baru di dalam rumah," kata Slamet dalam rilisnya.
Wayang rumah, kata Slamet, mengangkat kisah apa pun, terutama Mahabharata, Ramayana, Cerita Panji dan Babad Tanah Jawa, dengan interpretasi pernik dalam kehidupan di dalam rumah pada umumnya. Semua ruang digunakan, dari kamar mandi hinggga dapur, sehingga akan muncul, misalnya, suasana perang Pandu dan Prabu Gendara di garasi, sementara dalang dan pengrawit mendendangkan lagu "Ular Kambang" di dalam kamar mandi.
Menurut Slamet, pentas wayang rumah nantinya akan menjadi dua versi. Pertama, di rumah orang yang memintanya atau bagi mereka yang rela rumahnya untuk bermain wayang rumah. Di sini penonton bisa mengikuti pergerakan pemain ke seluruh ruangan atau penonton diam di bagian rumah hanya mengikuti lewat suara dari pemain. Kedua, pentas di sebuah panggung pertunjukan. Dalam hal ini Tim Artistik Suket akan membuat setting minimalis dari unsur ruang di seluruh bagian dari rumah.
iwank