Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lifehouse, Band dengan Dua Sisi Koin (2)  

image-gnews
Lifehouse, (TEMPO/Yosep Arkian)
Lifehouse, (TEMPO/Yosep Arkian)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -  Emosi yang terjalin antara penonton dengan band (khususnya Jason) di panggung diperkuat saat Hanging By A Moment dinyanyikan. Seluruh penonton, tanpa dikomando, bernyanyi bersama. Lagu ini memiliki sejarah sendiri dalam perjalanan karier Lifehouse.

Hanging By A Moment merupakan singel komersial pertama yang dirilis dari album pertama mereka, No Name Face 10 tahun lalu. Lagu ini juga menjadi Most Played Song of 2001. “It’s felt amazing. Everything seems to happened so fast back then (Rasanya luar biasa. Semua terjadi begitu cepat waktu itu),” kata Jason dalam wawancara eksklusif dengan Tempo di Hotel Four Seasons sehari sebelum konser.

Lagu itu meledak di pasaran saat umurnya masih 20 tahun. Padahal, Jason mengaku Hanging By A Moment adalah lagu tercepat yang pernah ia tulis. “Hanya sepuluh menit,” kata Jason. Lagu itu pun kemudian direkam dan dirilis tiga bulan setelahnya. “Itu adalah lagu terakhir yang ditulis dan direkam dalam album No Name Face” kata Jason.

Kini setelah 10 tahun berkarier, Lifehouse datang ke Indonesia dengan albumnya yang kelima, Smoke&Mirrors. Album teranyar ini terasa lebih dewasa dengan dimasukkannya lagu Nerve Damage yang menggabungkan unsur rock dan blues di dalamnya.

Penulisan dan rekaman album terbaru Lifehouse ini memakan waktu cukup lama dibanding pembuatan empat album sebelumnya yang biasanya hanya memakan waktu enam bulan. “Album ini ditulis dan direkam dalam waktu 1,5 tahun. Memang sedikit lebih lama dibanding album lain,” ujar Jason.

Smoke&Mirrors memang diproduksi dengan cara yang berbeda dari album lain. “Sebagian lagu kami buat untuk radio dan sebagian lagi kamu gabungkan antara gitar, bass, drum dan vokal ringan,” kata Jason.

Dalam album ini, kata Jason, band Lifehouse seolah memiliki dua sisi koin yang berbeda. “Kami selalu menjadi band rock yang main secara live tapi selama bertahun-tahun ini kami juga terlibat dalam studio untuk produksi album kami,” kata pria yang telah menikah sejak berusia 20 tahun ini.

Adalah Halfway Gone yang menjadi single pertama dalam album Smoke&Mirrors. Lagu ini pertama kali dirilis satu tahun lalu dan menduduki chart radio di Amerika Serikat dan Canada. Lagu ini jugalah yang menjadi encore (permintaan pertunjukan tambahan dari penonton) dalam pertunjukan Minggu dini hari itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak peduli dengan jam yang sudah menunjukkan lebih dari pukul 01.00 dini hari, penggemar Lifehouse meneriakkan Halfway Gone saat keempat anggota band ini keluar dari panggung. Tak mau mengecewakan penggemar, Lifehouse muncul kembali dan membawakan Halfway Gone dan Everything sebagai lagu penutup.

Tak terasa, hari Sabtu pun telah berganti menjadi Ahad. Pertunjukan pun akhirnya diselesaikan pukul 01.15 WIB. Penonton meninggalkan arena pertunjukan musik dengan kepuasan tersendiri.  Setidaknya itulah yang dirasakan Umi Andriani. “Saya puas dengan konser ini, tapi nunggunya kelamaan,” kata lajang berusia 23 tahun ini.

Umi juga senang lagu favoritnya dinyanyikan dalam konser berdurasi 95 menit ini. “Lagu yang saya suka Blind dan Whatever It Takes,” katanya.

FANNY FEBIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

4 menit lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

7 menit lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.


Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

7 menit lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.


Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

15 menit lalu

Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK), Albertina Ho, dan Ketua Dewas KPK, Tumpak Panggabean, membacakan putusan tiga terperiksa kasus pungli rutan KPK atas nama Ristanta, Sofian Hadi, dan Achmad Fauzi di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2024. Ketiga terperiksa mangkir dari persidangan dengan alasan sakit. TEMPO/Han Revanda Putra.
Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK


23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

16 menit lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI


Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 menit lalu

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.


Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan Senin, Simak Catatan Manis Shin Tae-yong di Stadion Abdullah bin Khalifa

27 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan Senin, Simak Catatan Manis Shin Tae-yong di Stadion Abdullah bin Khalifa

Timnas U-23 Indonesia vs Uzvekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khaliffa pada Senin, 29 April 2024.


Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

37 menit lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ditemui di kediaman Calon Presiden Prabowo Subianto, Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.


Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

43 menit lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.


Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

51 menit lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?