TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Liam Payne, mantan anggota One Direction, masih meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Payne ditemukan tewas setelah jatuh dari lantai tiga di Casa Sur Hotel, Buenos Aires, Argentina pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Meskipun autopsi telah mengonfirmasi bahwa penyanyi berusia 31 tahun tersebut meninggal karena trauma akibat pendarahan internal dan eksternal, ada beberapa rincian yang masih belum jelas terkait peristiwa ini, khususnya mengenai kejadian-kejadian sebelum kematiannya.
Argumen dengan Seorang Wanita Misterius
Dilansir dari India Times, Liam Payne terlihat terlibat dalam percakapan yang sangat tegang dengan seorang wanita misterius di lobi hotel beberapa jam sebelum kematiannya. Menurut Michael Fleischmann, seorang turis asal Amerika yang menginap di hotel yang sama, Payne terlihat sedang berbicara dengan wanita tersebut mengenai uang.
Payne berulang kali menyatakan, "Aku akan memberimu $20.000 karena aku bisa. Aku punya $55 juta, dan aku suka membantu orang." Percakapan itu dilakukan dengan bantuan manajer hotel yang berfungsi sebagai penerjemah, karena wanita tersebut berbicara dalam bahasa Spanyol.
Fleischmann menggambarkan situasi itu sebagai sangat tegang, di mana wanita tersebut terlihat tidak nyaman dan agak cemas. Selain Fleischmann dan ibunya, Toni, hanya ada beberapa staf hotel di tempat itu. Beberapa saat kemudian, wanita tersebut terlihat berbicara di telepon di luar hotel.
Keberadaan dan peran wanita ini dalam keseluruhan kejadian masih menjadi misteri, dan pihak berwenang belum dapat mengonfirmasi apakah dia memiliki kaitan langsung dengan insiden yang menyebabkan kematian Payne.
Dua Wanita di Kamar Payne
Investigasi awal juga mengungkapkan bahwa ada dua wanita yang berada di kamar Payne pada malam sebelum dia jatuh. Meskipun polisi telah menginterogasi mereka sebagai saksi kunci, kedua wanita tersebut tidak dianggap sebagai tersangka. Hingga saat ini, belum diketahui apakah salah satu dari mereka adalah wanita yang terlibat dalam konfrontasi di lobi.
Temuan di Dalam Kamar Hotel
Dilansir dari DailyMail, polisi menemukan kondisi yang sangat kacau di kamar Liam ketika mereka tiba. Terdapat sejumlah barang yang menunjukkan bahwa Liam mungkin berada dalam keadaan yang sangat tidak stabil.
Di atas meja terdapat tin foil, bubuk putih, dan pemanas yang menunjukkan kemungkinan penggunaan narkoba. Selain itu, layar televisi di dalam kamar tampak pecah, menandakan adanya ketegangan yang terjadi di dalam ruangan tersebut.
Kondisi Mental dan Perilaku Aneh
Selain argumen tentang uang di lobi hotel, sejumlah saksi juga melaporkan perilaku Payne yang aneh sebelum kejatuhannya. Rebecca (bukan nama asli), salah satu tamu hotel, menggambarkan Payne sebagai seseorang yang bertingkah laku aneh dan mengganggu.
Menurut Rebecca, Payne membuat pernyataan mengejutkan beberapa menit sebelum kematiannya, dengan mengatakan, "Aku dulu anggota boy band—itulah sebabnya aku sangat rusak." Payne juga dilaporkan bertindak agresif dengan merusak laptopnya dan menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan, termasuk berpura-pura mencekik seorang wanita di lift.
Hingga akhir pekan ini, pihak berwenang Argentina masih menyelidiki apakah kejatuhan Liam Payne dari balkon lantai tiga hotelnya disebabkan oleh faktor eksternal atau terjadi karena kelalaiannya sendiri. Meskipun penyelidikan awal menunjukkan bahwa Payne sendirian di kamar pada saat jatuhnya, polisi belum mengesampingkan kemungkinan adanya keterlibatan pihak ketiga dalam kejadian-kejadian sebelum kejatuhan.
NYPOST | DAILYMAIL
Pilihan editor: Kate Cassidy, Pacar Liam Payne Ungkap Rencana Pernikahan Mereka Sebelum Kematian