TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Ario Bayu menjadi pemeran utama dalam film Samsara, sebuah film hitam putih dengan tampilan tak biasa. Ario Bayu menerima tantangan baru dengan tampil berakting tanpa suara. Dalam film Samsara, Ario Bayu beradu akting dengan Juliet Widiasari.
Dalam film Samsara Ario Bayu memerankan sosok Darta sebagai pria miskin yang penuh ambisi sedangkan Sinta yang diperankan Juliet menjadi sosok yang penuh rasa penasaran dan keberanian dalam mengungkap kejanggalan yang terjadi pada suaminya.
Ario bayu merupakan aktor kelahiran Jakarta 6 Februari 1985. Ario Bayu memang tertarik dalam dunia teater. Ia menempuh pendidikan teater di salah satu universitas di New Zeland. Ia menjadi satu-satunya orang yang pernah lolos untuk mengikuti workshop The Young Shakesepeare Company dan tampil dalam Globe Theater di London.
Ario memulai karier aktingnya dengan membintangi film Bangsal 13 pada 2005. Ia juga pernah tampil dalam film Laskar Pelangi dengan memerankan tokoh Lintang dewasa, ia juga bermain dalam film Pesan Dari Surga, Kala, Drupadi dan Macabre dan Pintu Terlarang.
Ario Bayu merupakan peraih Piala Citra yang juga saat ini menjabat sebagai Ketua Festival Film Indonesia. Ario diketahui pernah memerankan tokoh- tokoh nasionalis Indonesia seperti Ir Soekarno dan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Terbaru Ario juga beradu akting dengan Dian Sastro dalam film Gadis Kretek.
Film Samsara yang diperankan oleh Ario Bayu pertama kali ditayangkan di Esplanade Concert Hall, Singapura. Samsara baru ditayangkan di Indonesia pada 16 Agustus 2024 dalam program Indonesia Bertutur 2024 di Bali. Film ini direncakan akan ditayangkan pada Desember tahun ini.
Film Samsara yang disutradarai oleh Garin Nugroho sutradara yang sebelumnya meramu Setan Jawa. Senimatografi lainnya yang turut berperan dalam penggarapan film ini antara lain Marcelinus Batara Geompar dan Komposer music Wayan Sudirana yang berkolaborasi dengan Kasimyn.
Film Samsara mengangkat kisah yang berlatar di Bali sekitar tahun 1930-an. Film ini menceritakan kisah Darta (Ario Bayu) yang mengejar cinta Sinta (Juliet Widyasari Burnett). Perbedaan status Darta sebagai pria miskin menjadikannya harus menempuh jalan ekstrem yakni dengan melakukan perjanjian gaib dengan Raja Monyet.
Darta melakukan serangkaian ritual mistik dalam perjanjian tersebut mulai dari menemui seorang perempuan tua di dekat jembatan yang ditemani dua sosok berwujud setengah monyet dan manusia dengan topi yang menjulang tinggi, mencari topeng berwajah monyet di tanah tandus sampai mengunjungi lokasi tempat Raja Monyet dan pengikutnya tinggal.
Perjanjian gaib yang dilakukan Darta membuatnya harus menanggung akibat di kemudian hari. Istrinya Sinta harus menaggung akibat dari perbuatan Darta. Sinta harus menemui raja monyet. Diakhir Darta nyatanya juga melakukan penghianatan terhadap perjanjian yang telah dibuatnya dengan raja monyet dan hal tersebut membuat raja monyet marah karena Darta lebih memilih isterinya. Hal tersebut membuat raja monyet marah dan turun ke desa bersama pasukannya mengganggu warga desa.
Sutradara Garin Nugroho, menunjukkan kemampuan seni Indonesia dalam memadukan tradisi dan modernitas. Mengusung konsep cine-concert, Samsara menghadirkan kolaborasi seni visual dan musik secara langsung. Selain dari segi visual, daya tarik utama Samsara terletak pada pengiring musik yang memadukan gamelan Bali dan musik elektronik.
Dengan tampilan tanpa dialog film Samsara yang dimainkan Ario Bayu memadukan efek visual dan suara yang kuat untuk mendukung cerita yang musik gamelan yang digunakan dalam film ini membawa penonton masuk ke dalam nilai tradisional yang kental dengan budaya Bali. Kolaborasi antara produser I Wayan Sudirana dan duo musisi elektronik Gabber Modus Operandi—Kasimyn dan Ican Harem—menghasilkan sebuah orkestrasi yang dinamis.
Melalui perannya sebagai Darto di film Samsara ini, Ario Bayu menjadi salah seorang nominee [emeran utama terbaik FFI 2024, bersaing dengan Arswendy Bening Swara (Badrun & Loundri), Reza Rahadian (Siksa Kubur), Ringgo Agus Rahman (Jatuh Cinta Seperti di Film-Film), dan Yoga Pratama (Kabut Berduri).
TIARA JUWITA | ADINDA JASMINE PRASETYO
Pilihan Editor: Ario Bayu dan Seni Berekspresi Tubuh dalam Film Bisu Samsara