Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Musik Sedunia: Kenali Tokoh-tokoh Musik Indonesia dari WR Supratman, Ismail Marzuki, hingga Tonny Koeswoyo

image-gnews
Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBerdasarkan Indianaexpress, Hari Musik Sedunia adalah perayaan untuk mempromosikan musik dan bahasa universalnya. Pada hari istimewa ini, musisi seluruh dunia berkumpul di ruang publik untuk berbagi bakat dalam bermusik.  Saat bermusik, ada sosok penting yang menciptakan karya, yaitu pencipta lagu. Di Indonesia, terdapat beberapa tokoh pencipta lagu legendaris yang selalu terkenang, yaitu:

WR Supratman

WR Supratman lahir pada 19 Maret 1903, di Sumongari, Purworejo. Kariernya dalam bermusik mendapat dukungan dari kakaknya, W.M. Van Eldick yang memberikan biola. Keahliannya dalam bermusik mendapatkan pembuktian besar melalui Indonesia Raya.

Dilansir Jurnal Elektronik UNESA, Indonesia Raya diciptakan Supratman sebelum Kongres Pemuda II pada 1928. Lagu kebangsaan Indonesia ini pertama kali diperdengarkan dalam kongres Pemuda Kedua, 28 Oktober 1928. Selain itu, ia juga menciptakan lagu nasional lain, yaitu Indonesia Ibuku dan Bendera Kita Merah Putih.  Setelah memberikan jasa besar bagi bangsa, kesehatannya semakin menurun. Pada 17 Agustus 1938, ia meninggal dunia di Surabaya karena gangguan jantung.

Ismail Marzuki

Ismail Marzuki lahir pada 11 Mei 1914, di Batavia. Ia bermain musik selama 5 jam setiap hari yang membuatnya menguasai delapan alat musik sekaligus. Salah satu lagu paling terkenal ciptaan Ismail Marzuki adalah Rayuan Pulau Kelapa dan Halo-Halo Bandung. Namun, lagu Halo-Halo Bandung sempat menuai kontroversi pada aspek keasliannya. Meskipun ada kontroversi, tetapi Ismail Marzuki selalu dikenang sebagai komposer dan Pahlawan Nasional yang berjasa besar bagi bangsa.

Gesang 

Gesang Martohartono lahir pada 1 Oktober 1917, di Surakarta yang merupakan penyanyi dan pencipta lagu terkenal berkat Bengawan Solo. Bahkan, ia dikenal sebagai maestro keroncong Indonesia. Tak hanya Bengawan Solo, ia juga menciptakan beberapa lagu lain, yaitu Jembatan Merah, Pamitan, dan Caping Gunung. Sebagai bentuk penghargaan atas jasanya terhadap musik keroncong, Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo pada 1983. Lalu, pada 20 Mei 2010, ia meninggal dunia pada usia 92 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ibu Soed

Pemilik nama asli Saridjah Niung Bintang ini lahir pada 26 Maret 1908, di Sukabumi. Ia merupakan pencipta lagu anak-anak dan nasional, seperti Nenek Moyang, Naik Delman, Berkibarlah Benderaku, dan Tanah Airku. Dengan keahliannya ini, ia turut mengiringi Indonesia Raya dalam kongres Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Tak hanya menciptakan lagu, ia juga menciptakan batik Terang Bulan yang mendapatkan penghargaan MURI. Lalu, pada 1993, ia meninggal dunia ketika berusia 85 tahun.

Tonny Koeswoyo

Tonny Koeswoyo lahir pada 19 Januari 1936. Saat remaja, kakaknya, Jon Koeswoyo membelikan alat musik untuk adik-adiknya Nomo, Yok, Yon, serta Tonny. Nama Tonny baru melambung sebagai musisi ketika bergabung dalam Koes Bersaudara bersama kakak dan adiknya. Bersama band ini, Tonny menciptakan beberapa lagu, seperti Andaikan Kau Datang Kembali, Bis Sekolah, dan Mengapa

Pada 27 Maret 1987, Tonny meninggal dunia karena kanker usus. Meskipun telah tiada, tetapi karya Tonny akan selalu terkenang. Bahkan, beberapa lagu ciptaannya kerap dibuat remake oleh musisi sekarang yang menjadi salah satu bentuk perayaan Hari Musik Sedunia. Pasalnya, lagu-lagu itu menjadi saksi musisi revolusioner musik pop Indonesia, Tonny Koeswoyo.

RACHEL FARAHDIBA R  | MUTIARA ROUDHATUL JANNAH | BANGKIT ADHI WIGUNA | VALMAI ALZENA KARLA | FANI RAMADHANI 

Pilihan Editor: Hari Musik Sedunia Diperingati Setiap 21 Juni, Ini Asal Mulanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


68 Musisi Internasional Meriahkan Rainforest World Music Festival 2024, Ambil Tema Evolusi

16 jam lalu

Pintu masuk ke Rainforest Music World Festival 2024 Sarawak Malaysia. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
68 Musisi Internasional Meriahkan Rainforest World Music Festival 2024, Ambil Tema Evolusi

Rainforest World Music Festival menyajikan beragam genre musik tradisional dari seluruh dunia, dengan fokus pada keanekaragaman budaya dan alam.


Diguyur Hujan Deras, Penonton Rainforest World Music Festival 2024 Sarawak Malaysia Bertahan

17 jam lalu

Ribuan penonton memadati arena konser Rainforest Music World Festival 2024 di Sarawak Malaysia. Meski diguyur hujan penonton  tetap bertahan dengan jas hujan instan, Sabtu malam 29 Juni 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Diguyur Hujan Deras, Penonton Rainforest World Music Festival 2024 Sarawak Malaysia Bertahan

Penonton yang memadati area Rainforest World Music Festival 2024 bertahan dan kompak mengenakan jas hujan sekali pakai.


Ruth Sahanaya: Komitmen dan Ciri Khas adalah Kunci Bertahan di Industri Musik

1 hari lalu

Penyanyi Ruth Sahanaya, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ruth Sahanaya: Komitmen dan Ciri Khas adalah Kunci Bertahan di Industri Musik

40 tahun berkarya, Ruth Sahanaya menegaskan pentingnya dedikasi, komitmen, dan ciri khas dalam perjalanan karier seorang penyanyi.


Fitur Circle to Search di Android Disebut akan Miliki Fitur Pencarian Audio dan Musik

7 hari lalu

Logo Android. pinterest.com
Fitur Circle to Search di Android Disebut akan Miliki Fitur Pencarian Audio dan Musik

Laporan terbaru menunjukkan bahwa Google berupaya meningkatkan Circle to Search dengan kemampuan mengidentifikasi lagu dan klip audio populer.


Hari Musik Sedunia Diperingati Setiap 21 Juni, Ini Asal Mulanya

9 hari lalu

Pertunjukan musik siswa Artherapy Centre (ATC) Widyatama dalam peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia pada Jumat, 1 April 2022 di The Trans Luxury Hotel Bandung, Jawa Barat. Dok. ATC
Hari Musik Sedunia Diperingati Setiap 21 Juni, Ini Asal Mulanya

Setiap 21 Juni diperingati Hari Musik Sedunia yang telah digagas sejak puluhan tahun lalu. Begini sejarahnya.


Mengenal Pemutar Musik Winamp

19 hari lalu

Winamp. gamingph.com
Mengenal Pemutar Musik Winamp

Aplikasi pemutar musik Winamp belakangan disoroti di media sosial, nostalgia bagi para penggunanya


Musik Iwan Fals Digemari Lintas Generasi

21 hari lalu

Musik Iwan Fals mampu masuk ke seluruh kalangan usia, dari generasi lama hingga kini.
Musik Iwan Fals Digemari Lintas Generasi

Musik Iwan Fals mampu masuk ke seluruh kalangan usia, dari generasi lama hingga kini.


Morrissey akan Kembali Naik Panggung Konser, Mengenal Mantan Anggota The Smiths

24 hari lalu

Musisi asal Inggris Morrissey yang memiliki nama lengkap Steven Patrick Morrissey tampil menghibur penggemarnya dalam konser bertajuk Morrissey di GBK Sports Complex Senayan Jakarta, 12 Oktober 2016. TEMPO/Nurdiansah
Morrissey akan Kembali Naik Panggung Konser, Mengenal Mantan Anggota The Smiths

Morrissey akan kembali mengadakan konser di House of Blues, Las Vegas pada 26 Juli dan 27 Juli 2024


Momen Konser Kolaborasi Angkatan Darat Inggris dengan Yogyakarta Royal Orchestra

26 hari lalu

Band Angkatan Darat Inggris, The Colchester berkolaborasi dengan kelompok orkestra Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) konser mini, di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 4 Juni 2024 sore. (Dok.istimewa)
Momen Konser Kolaborasi Angkatan Darat Inggris dengan Yogyakarta Royal Orchestra

Kelompok band Angkatan Darat Inggris, The Colchester berkolaborasi denganYogyakarta Royal Orchestra menggelar konser mini di Bangsal Kepatihan Yogyakarta Selasa 4 Juni 2024


Era 1990-an Lagu dan Suara Pance Pondaag Merajai Blantika Musik, Siapa Dia?

28 hari lalu

Pance Pondaag. Wikipedia
Era 1990-an Lagu dan Suara Pance Pondaag Merajai Blantika Musik, Siapa Dia?

Mengenang musisi Pance Pondaag yang meninggal 14 tahun lalu. Lagu dan suaranya merajai blantika musik Indonesia era 1990-an.