TEMPO.CO, Jakarta - Film terbaru garapan Dedy Siregar dan diproduseri oleh Paul Ginting berjudul 1 CM ikut mewarnai dunia perfilman Indonesia terkhusus di Ramadan ini. Film ini akan tayang di bioskop Tanah Air pada Kamis, 14 Maret 2024.
Berisi tentang pesan-pesan nasionalisme, 1 CM menjadi film dengan alur cerita yang fresh, dan diperankan 32 anak-anak dari Medan, Sumatera Utara. Sutradara film 1 CM, Dedy Siregar mengatakan, sinema ini disuguhkan untuk pelajar-pelajar di Indonesia yang saat ini minim asupan film pendidikan.
“Melalui film 1 CM ini kami berupaya mendidik, memberi pelajaran dengan cara yang bisa dinikmati. Di dalam ini ada pesan-pesan nasionalisme, hingga kebiasaan penggunaan ponsel bagi anak-anak yang harus dibatasi,” kata dia.
Dedy mengatakan, mungkin selama ini sebagai orang tua merasa bingung ketika mengajak buah hati mereka untuk menonton bersama di bioskop. Disebabkan tidak banyak pilihan film yang bisa ditonton bersama dengan anak-anak. “Kita berharap 1 CM ini bisa menjadi tontonan bersama keluarga. Ambil pesan baik yang ada di dalam film ini dan semoga bisa bermanfaat bagi kita,” kata Dedy Siregar.
Disinggung soal pemeran film ini, Dedy mengatakan bahwa para pemain dikurasi dari siswa-siswa yang berprestasi di Sumut. “Mereka ini memang aktor dan aktris pemula, yang kita seleksi dari sekolah-sekolah yang ada di Sumut. Tapi aktingnya bisa dinilai sendiri, mereka penuh semangat dan serius dalam memerankan tokoh yang ada di film ini,” kata dia.
Review Film 1 CM, Edukasi Dini Pendidikan Nasionalisme
Film ini bercerita tentang sekelompok anak-anak yang sibuk dengan gawainya. Namun, mereka diberikan tantangan untuk bermain perang-perangan untuk menumbuhkan kecintaannya kepada Tanah Air. Dalam film itu, banyak sekali ragam yang dimunculkan, mulai dari perbedaan agama yang harus dihargai, saling mencintai dan membantu serta menjaga kekompakan agar mencapai tujuan sama.
Tak hanya itu, ragam kebudayaan lokal juga ditampilkan dalam film berdurasi hampir 2 jam itu. Permainan tradisional seperti tembakan dari kayu dan balon air warna yang dibuat dari plastik juga akan membuat kita bernostalgia dengan masa-masa kecil. Lalu juga ada view kekayaan alam di Medan sendiri. Seperti Danau Toba, Air Terjun Panas-Dingin dan juga banyak objek wisata yang menjadi latar film ini.
Kehadiran Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mewarnai film ini. Bobby masuk dalam frame untuk mengedukasi anak-anak tentang pentingnya menanamkan sifat nasionalisme dan tenggang rasa.
Pilihan Editor: Review Film Kuyang: Urban Legend dan Tradisi Khas Kalimantan