Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gibran Analogikan Kebun Binatang untuk Wajib Pajak, Abdurrahim Arsyad Kesal

image-gnews
Komika, Abdurrahim Arsyad. Foto: Instagram.
Komika, Abdurrahim Arsyad. Foto: Instagram.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -- Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membuat pernyataan yang bikin komika, Abdurrahim Arsyad Tersinggung. Gibran menganalogikan upaya meningkatkan rasio pajak dan penerimaan pajak seperti memperluas kebun binatang. 

Pernyataan itu disampaikan Gibran saat menjawab pertanyaan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam acara Debat Cawapres di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta pada Jumat, 22 Desember 2023. Jawab putra sulung Presiden Jokowi saat Mahfud MD bertanya mengenai strategi Gibran meningkatkan rasio dan penerimaan pajak itu jadi sorotan publik.

"Kita ini tidak ingin berburu di dalam kebun binatang. Kita ingin memperluas kebun binatangnya. Kita tanami, binatangnya kita gemukkan. Artinya apa? Membuka dunia usaha baru," tutur Gibran. 

Abdurrahman Arsyad Tak Mau Disamakan dengan Binatang

Menanggapi debat cawapres itu, komedian yang kerap disapa Abdur mengungkapkan keresahannya lewat beberapa cuitan di Twitter (X) pribadinya. Menurutnya, Gibran kurang etis karena menyamakan masyarakat yang wajib pajak sebagai binatang. "Capek-capek bayar pajak baru disamakan dengan binatang," tulis Abdurrahim Arsyad dikutip dari akun X pada Sabtu malam, 23 Desember 2023. 

"Yang sudah sangat lazim di kalangan orang perpajakan ini terasa kasar bagi saya sebagai wajib pajak. Orang pajak kan pintar-pintar, carilah analogi lain yang lebih enak," tulisnya lagi melanjutkan opini lain yang membela Gibran.

Meski analogi atau istilah yang dipakai oleh Gibran itu sudah umum digunakan di dunia perpajakan, Abdur mengaku tersinggung atas pemilihan analogi tersebut. Ia membalas komentar netizen yang sebut bahwa permasalahan alanogi itu normatif, yang penting adalah mengawal kebijakan pemerintah soal pajak negara.

"Dari dulu saya tidak pernah menolak kebijakan pemerintah terkait pajak. Justru karena saya dukung dan taat pajak, maka jangan anggap saya binatang dong. Kalian paham gak sih rasanya? Bayar pajak gede banget trus dibilang analogi binatang itu hal yang sudah sangat lazim," tulisnya.

Menurut Abdurrahim Arsyad, Analogi Gibran Buruk

Meski ia hanya menyuarakan keresahannya, para pendukung cawapres nomor urut 2 justru membela Gibran dengan rangkaian fakta-fakta lain. Misalnya, kutipan dari media lain yang menyebut bahwa Anies dan Ganjar juga pernah sebut analogi yang sama soal wajib pajak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi gimana apa? Ya tetap salah. Penjelasan internal kalian (dengan analogi apapun), silakan. Tapi jangan pake analogi yang tidak enak ketika di masyarakat umum," tulisnya. 

Dituduh sebagai buzzer, pemain film Susah Sinyal itu semakin membela pendapatnya bahwa bahasa tersebut kurang etis."Justru karena saya paham analogi makanya saya sadar itu adalah cara analogi yang buruk," tulisnya.

"Bahasa itu ada rasa. Gak “cuma”. Penonton war tiket, keluar uang banyak, effort ke venue, terus saya bawa materi samain penonton dengan binatang. Di mana etika saya sebagai orang yang terima uang dari penonton?," cuit komika dengan akun @abdurarsyad.

Meski begitu, ia akhirnya merasa bahwa perdebatan di linimasa Twitter-nya hanya melelahkan. Dia pun menyudahi komentar-komentar netizen dengan meminta maaf dan menutup opininya.

"Sudah ya. Ternyata memang capek. Saya takut makin lama, makin tidak ada faedah. Toh, yang saya maksudkan, teman-teman sudah paham. Selamat berhari libur. Semoga dijaga selalu dalam kebaikan. Saya mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kata-kata yang tidak pantas," tulis Abdurrahim Arsyad.

Pilihan Editor: Ini Tanggapan Abdur Arsyad - Arie Kriting atas Komentar Megawati Soal Tukang Bakso dan Orang Papua

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasukan Bawah Tanah Jokowi Disebut Salah Kaprah karena Sebut Gibran Lambang Negara

11 jam lalu

Sekretaris Jenderal relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi, Sri Kuntoro Budiyanto, melaporkan Roy Suryo ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat, 27 September 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika Alnina
Pasukan Bawah Tanah Jokowi Disebut Salah Kaprah karena Sebut Gibran Lambang Negara

Ternyata masih banyak pihak yang salah kaprah anggap Presiden dan Wakil Presiden sebagai lambang negara. Terakhir disebut Pasukan Bawah Tanah Jokowi.


Pasukan Bawah Tanah Jokowi Sebut Gibran Lambang Negara, Begini Kata Pakar Hukum, Psikologi Forensik, dan Linguistik

13 jam lalu

Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pasukan Bawah Tanah Jokowi Sebut Gibran Lambang Negara, Begini Kata Pakar Hukum, Psikologi Forensik, dan Linguistik

Pasukan Bawah Tanah Jokowi menyebut Gibran wakil presiden terpilih sebagai lambang negara, tepatkah? Pakar hukum dan linguistik beri tanggapan.


Dilaporkan ke Bareskrim Soal Fufufafa, Roy Suryo Minta Laporan Pasbata Jokowi Tak Perlu Dianggap Serius

15 jam lalu

Roy Suryo ditemui awak media di Polda Metro Jaya pada Jumat, 24 Januari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung
Dilaporkan ke Bareskrim Soal Fufufafa, Roy Suryo Minta Laporan Pasbata Jokowi Tak Perlu Dianggap Serius

Pasukan Bawah Tanah Jokowi menuding Roy Suryo melanggar UU ITE karena menyebarkan berita bohong bahwa Gibran pemilik akun Fufufafa.


Alap-Alap Jokowi Pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa, Dulu Gelar Munas Konsolidasi Pilkada 2024

16 jam lalu

Sejumlah kendaraan melintas di bawah baliho bergambar Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi yang terpasang di Jalan Adi Soecipto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Alap-Alap Jokowi Pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa, Dulu Gelar Munas Konsolidasi Pilkada 2024

Relawan Alap-Alap Jokowi pasang baliho Jokowi Guru Bangsa. Dulu, relawan ini pernah gelar munas yang dibuka Jokowi konsolidasi Pilkada 2024


Istana Disebut Kelabakan karena Akun Fufufafa Muncul

18 jam lalu

Istana Merdeka. YouTube Sekretariat Presiden
Istana Disebut Kelabakan karena Akun Fufufafa Muncul

Terungkapnya aktivitas akun Fufufafa disebut sampai ke kalangan Istana hingga Presiden Joko Widodo.


Tak Cukup ke Kebun Binatang, Ini Tips Belajar Konservasi dari Medina Kamil

18 jam lalu

Outdoor Enthusiast, Medina Kamil, saat ditemui usai acara diskusi Muda-Mudi Konservasi di Sarinah, Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Tak Cukup ke Kebun Binatang, Ini Tips Belajar Konservasi dari Medina Kamil

Medina Kamil hadir di acara diskusi Konservasi Muda-Mudi di Sarinah, Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024.


Apa Kabar Kasus Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Akun Fufufafa yang Diduga Milik Gibran?

19 jam lalu

Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming dalam acara pembukaan gerai ketujuh Ternakopi di Mall of Indonesia, Jakarta. 18 Mei 2019. TEMPO.CO/Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Apa Kabar Kasus Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Akun Fufufafa yang Diduga Milik Gibran?

Kasus Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Akun Fufufafa yang diduga Milik Gibran masih menarik perhatian publik. Bagaimana kelanjutannya?


Puluhan Harimau dan Satwa Dilindungi di Kebun Binatang Vietnam Mati karena Flu Burung

1 hari lalu

Ilustrasi Harimau Bengal. Tigers World Com
Puluhan Harimau dan Satwa Dilindungi di Kebun Binatang Vietnam Mati karena Flu Burung

Hewan-hewan di kebun binatang Vietnam menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan penyakit sebelum akhirnya mati. Ada wabah flu burung.


Serba-serbi Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran: PDIP Tunggu Keputusan Megawati, Respons NU dan Muhammadiyah

1 hari lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Serba-serbi Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran: PDIP Tunggu Keputusan Megawati, Respons NU dan Muhammadiyah

Kabinet yang akan dibentuk oleh Prabowo diperkirakan akan memiliki lebih banyak kementerian dibandingkan kabinet yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun Joko Widodo.


Polarisasi Penyerapan Tenaga Kerja, Seperti Apa Strategi Kemenaker di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi.
Polarisasi Penyerapan Tenaga Kerja, Seperti Apa Strategi Kemenaker di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnkaer) merumuskan kebijakan ketenagakerjaan nasional di pemerintahan Prabowo-Gibran. Seperti apa?