TEMPO.CO, Jakarta - Kakak perempuan Celine Dion, Claudette Dion, mengatakan bahwa adiknya masih berjuang melawan rasa sakit yang luar biasa akibat menderita Stiff Person Syndrome atau sindrom orang kaku. Kelainan neurologis itu membuat Celine Dion terpaksa menghentikan semua pertunjukannya selama setahun terakhir.
“Ini adalah penyakit yang hanya sedikit kita ketahui,” kata Claudette dalam wawancara baru-baru ini dengan Hello! Kanada. Ia mengatakan bahwa kejang otot yang dialami Celine Dion tidak bisa dikendalikan.
Stiff Person Syndrome adalah kelainan progresif yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Gejalanya meliputi kekakuan atau kejang otot, yang dapat memengaruhi satu area atau seluruh tubuh, pembesaran otot, dan kesulitan berjalan atau bergerak. Hingga saat ini belum ada obatnya.
Keluarga Celine Dion Tidak Bisa Berbuat Banyak
“Tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk mendukungnya, untuk meringankan rasa sakitnya,” kata Claudette. “Kami berharap para peneliti dapat menemukan obat untuk penyakit mengerikan ini.”
Celine Dion telah menyelesaikan 52 jadwal turnya, yang diluncurkan pada September 2019 sebelum ditunda karena pandemi. Pelantun lagu My Heart Will Go On itu belum pernah tampil konser lagi sejak itu, karena kondisi kesehatannya.
Dalam pesan video yang diunggah di Instagram pada Desember lalu, Celine Dion mengatakan kejang tersebut begitu mempengaruhi kehidupannya sehari-hari. "Terkadang menyebabkan kesulitan ketika saya berjalan dan tidak memungkinkan saya menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasanya," kata Celine Dion.
Karena berdampak pada kemampuannya fisiknya, Celine Dion mengaku tidak punya pilihan selain menunda tur Courage mendatang, yang seharusnya dimulai pada Februari setelah ditunda sebanyak tiga kali. “Dia melakukan segalanya untuk pulih,” kata Claudette. “Dia perempuan yang kuat.”
VARIETY | THE HOLLYWOOD REPORTER
Pilihan Editor: Alami Kelainan Saraf Langka, Celine Dion: Aku Tidak akan Menyerah