Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Rumah Kaca dan Endah N Rhesa Ramaikan Konser Merdeka Gelaran LBH Jakarta

image-gnews
Efek Rumah Kaca di Konser LBH. Foto: Instagram ERK.
Efek Rumah Kaca di Konser LBH. Foto: Instagram ERK.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta menggelar konser bertajuk “Konser Merdeka Versi Kita” pada Rabu, 16 Agustus 2023. Konser amal yang berlokasi di Studio Palem, Kemang ini diramaikan oleh Efek Rumah Kaca, Rangkai, Dongker, The Jansen, Daily Breeze, dan Endah N Rhesa sebagai musisi terakhir yang diumumkan di lineup.

Semua musisi sukarela tampil tanpa menerima honorarium. “Dukungan dari teman-teman seniman hari ini adalah pro bono atau cuma-cuma,” ujar Direktur LBH Jakarta, Citra Referandum saat konferensi pers.

Dana Penjualan Tiket Konser untuk Dukung Kinerja LBH Jakarta

Dana dari penjualan tiket akan digunakan untuk mendukung kerja bantuan hukum struktural di LBH Jakarta. Selain hiburan musik, di luar venue pun diadakan diskusi buku, talk show, dan bazar.  
Sebagai lembaga yang menyuarakan isu-isu struktural, LBH Jakarta mengisi rangkaian kegiatan dengan diskusi seputar permasalahan yang sedang dialami warga ibu kota.

Organisasi masyarakat sipil seperti Greenpeace dan Indonesia Corruption Watch (ICW) hadir untuk membicarakan polusi udara Jakarta yang kian mencekik. Sepanjang acara, penyelenggara dan para musisi juga menunjukkan solidaritas kepada warga Dago Elos di Bandung yang baru-baru ini menghadapi kekerasan aparat di tengah sengketa lahan.

Citra pun berterima kasih kepada penonton yang hadir di “Konser Merdeka Versi Kita”. “Hari ini, kami mengajak teman-teman menarasikan ulang merdeka versi teman-teman semua,” kata dia.

Daily Breeze dan Endah N Rhesa Hangatkan Konser
 

Penampilan dibuka sebelum pukul 19:00 WIB oleh Daily Breeze, band pop beranggotakan lima orang asal Cianjur. Mereka terlebih dulu membawakan dua lagu baru, 'Delusi' dan 'Pulang', yang mencapai kulminasi pada single andalannya berjudul 'Gamang'.

Suasana tenang terasa saat trio akustik Rangkai melantunkan musiknya. Para penonton duduk santai menikmati vokal yang diiringi gitar dan kontrabas. Trio ini membawakan beberapa lagu dari album yang dirilis tahun lalu, Antroposentris. Penonton juga menikmati rilisan terbarunya, 'Seperti Rindu'.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah Rangkai, kehadiran duo Endah N Rhesa mengundang kerumunan untuk merapat ke panggung dan menikmati lagu-lagu yang tidak asing di telinga. Penonton ikut menyanyikan semua lagu yang dibawakan, seperti rilisan terkenal 'When You Love Someone' dan penampilan 'Pulang ke Pamulang' yang interaktif. Endah kerap mengajak penonton mengikuti melodi yang dia pimpin dengan merdu, dan Rhesa memukau dengan permainan bass yang andal.

Dongker, Efek Rumah Kaca, dan The Jansen Nyalakan Konser

Semangat penonton dinyalakan dengan penampilan dari Dongker, grup punk rock 70-an asal Bandung. Dengan menggunakan topeng yang menjadi ciri khas vokalisnya, mereka membawakan lagu-lagu dinamis sembari penonton membuka mosh pit. Beberapa lagu yang mereka lantunkan antara lain 'Bertaruh pada Api' dan 'Tuhan di Reruntuh Kota'.

Efek Rumah Kaca menjadi penampilan kedua dari terakhir. Penonton riuh bernyanyi beriringan dengan band yang sudah berkarya selama 22 tahun ini. Suasana berganti-ganti ketika mereka menyanyikan lagu 'Putih' yang muram, ke 'Mosi Tidak Percaya' yang mengundang suara kencang kerumunan. Penonton kompak meneriakkan, “Tapi aku tak pernah mati, tak akan berhenti,” bersama Cholil Mahmud cs saat penampilan lagu Di Udara.

“Konser Merdeka Versi Kita” ditutup oleh momen klimaks dari The Jansen. Penonton kembali gempar di tengah mosh pit selagi band asal Bogor ini menyanyikan beberapa lagu yang diselingi orasi dan monolog. Dari album terbarunya Banal Semakin Binal, mereka membawakan tiga lagu yaitu Ku Bukan Mesin Lotremu, Langit Tak Seharusnya Biru, dan Kau Pemeran Utama di Sebuah Opera.

Pilihan Editor: Efek Rumah Kaca Rilis Album Keempat, Tiga Hari Lagi, Ada 10 Lagu Baru yang Patut Dinantikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

1 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.


Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

2 hari lalu

Aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia membentangkan spanduk tentang tata kelola sampah saat kegiatan bersih sampah dan audit merek (brand audit) di Pantai Tirang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 12 November 2023. Dalam aksi tersebut Greenpeace Indonesia melalui kampanye Break Free From Plastic ingin menekankan tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility) atas pengolahan atau pembuangan produk pasca-konsumen serta mendorong produsen untuk berkomitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan bungkusan sesuai dengan mandat peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk peta jalan pengurangan sampah oleh produsen pada tahun 2030. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

18 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

20 hari lalu

Suasana Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, yang terbakar pada Ahad malam, 7 April 2024, sekitar pukul 22.20. Tempo/ Adil Al Hasan
Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

Kebakaran melanda Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat


Kantor YLBHI Kebakaran

20 hari lalu

Suasana Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, yang terbakar pada Ahad malam, 7 April 2024, sekitar pukul 22.20. Tempo/ Adil Al Hasan
Kantor YLBHI Kebakaran

Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat mengalami kebakaran


Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

22 hari lalu

Ilustrasi ribuan penggemar berkumpul. REUTERS/Heo Ran
Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.


Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

30 hari lalu

Suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis (kiri) mengenakan rompi tahanan berwarna pink setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022, di Gedung Kejagung, Rabu, 27 Maret 2024.  Humas Kejagung
Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

Terpopuler: Grab Indonesia evaluasi SOP pelayanan buntut kasus pemerasan, deretan barang mewah dari Harvey Moeis untuk artis Sandra Dewi.


Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

32 hari lalu

Uni Eropa menegaskan keinginan menolak komoditas yang dihasilkan dengan membabat hutan dan merusak lingkungan
Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.


Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

32 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

Walhi dan Greenpeace Indonesia mengimbau lembaga keuangan tidak lagi mendanai peruhasaan yang terlibat perusakan lingkungan dan iklim.


Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

33 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.