TEMPO.CO, Jakarta -Akuarium bocor, instalasi yang unik ini menjadi pemenang utama Bandung Contemporary Art Award (BacAA) 2017. Karya buatan seniman Deni Ramdani berjudul 0 (Nol) Derajat itu mengisahkan tentang masalah pembangunan di kawasan Bandung Utara yang berdampak ke lingkungan dan masyarakat lokal. Deni berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 100 juta.
Pengumuman pemenang sekaligus pembukaan pameran karya finalis BacAA itu berlangsung Kamis malam, 5 Oktober 2017. Deni mengalahkan dua sneiman lain dalam helatan yang telah berlangsung lima kali itu. “Pemenang lain yaitu Cynthia Delaney Suwito dan Etza Meisyara,” kata penggagas dan panitia acara BaCAA 2017 Andonowati, Jumat, 6 Oktober 2017.
Karya pemenang utama berupa instalasi yang memadukan akuarium dari kantong plastik transparan ukuran besar. Berisi air dan ikan, akuarium itu sengaja dibocorkan sehingga air menetes. Air itu jatuh ke gundukan tanah yang dibentuk menyerupai kontur perbukitan.
Dalam keterangan karyanya, Deni mewakilkan sosok ikan itu sebagai orang di perkampungan Bandung Utara yang hidup rentan. Wilayah mereka semakin kritis karena serbuan kaum pemodal dan pengembang. Sementara karya dua pemenang lain yaitu Cynthia Delaney Suwito berjudul Holding Breath, adapun karya Etza Meisyara berjudul How Does It Feel? (To Be a Refugee). Keduanya mendapat hadiah berupa residensi seni di Intermondes, La Rochelle, Perancis dan art trip ke pusat seni rupa internasional.
Cynthia mengajak pengunjung yang menyaksikan karyanya untuk menahan nafas. Teorinya, dengan menahan nafas, orang menghemat oksigen sekaligus menyumbang nafas bagi orang lain secara tak langsung walau sedikit. Adapun Etza membuat komposisi dan notasi musik dipadu dengan peralatan makan berdasarkan pengalamannya berbincang dengan pengungsi saat berkunjung ke Jerman.
Sejak Februari hingga Agustus 2017 lalu, BaCAA #5 menerima sekitar 400 submisi dari seniman-seniman muda Indonesia di bawah usia 35 tahun. Karya mereka diseleksi dan dinilai oleh juri yang terdiri dari Agung Hujatnikajennong, Carla Bianpoen, dan kolektor karya seni Wiyu Wahono. Juri lainnya pengelola galeri Susan Baik dari Amerika Serikat dan Valentine Willie dari Malaysia.
ANWAR SISWADI