Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Reporter

Jumat, 22 September 2017 17:14 WIB

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho

TEMPO.CO, Jakarta -Sutradara asal Kanada, Shiraz Higgins mendapatkan reaksi balik setelah ia meminta penonton berkulit putih membayar lebih mahal saat pemutaran film dokumenternya tentang stand up komedian, Building the Room.


Mulanya Shiraz Higgins ingin menarik bayaran dari pria berkulit putih sebesar US$20, sementara US$10 untuk perempuan berkulit putih pada pemutaran premiere di Roxy Theatre di Victoria, British Columbia, 28 September mendatang.


Setelah kabar ini jadi heboh di pemberitaan, melalui blognya, Higgins menurunkan harga untuk "White Cis-Straight Able-Bodied Males" (pria berkulit putih, bukan transgender, tidak cacat fisik) menjadi US$ 15. Sedangkan selain itu cukup membayar US$ 10.


Kepada The Hollywood Reporter Higgins mengatakan mulanya ‘harga keadilan’ tersebut bersifat sukarela. Tak ada maksud sebagai salah satu bentuk publisitas apalagi sampai memicu pembahasan soal ketidaksetaraan pendapatan.


Higgins malah mendapat serangan di berbagai media sosial terutama melalui Twitter. Berbagai serangan seperti bernada rasis termasuk ancaman pembunuhan diterima Higgins. Belum lagi setelah ia menjawab pertanyaan media melalui media elektronik dengan nama samaran Sid Mohammed.


Advertising
Advertising

Sesungguhnya Higgins punya maksud di balik keputusannya menerapkan harga berbeda tersebut. Ia ingin berbicara soal adanya ketakadilan pendapatan yang terjadi termasuk di dunia hiburan. Menurutnya pria dibayar lebih mahal daripada perempuan. Dan orang kulit putih kerap mendapat lebih banyak hak.


tapi ternyata reaksi yang muncul di luar prediksi Higgins sendiri. “Ini jauh melampaui apa yang saya maksud,” katanya.


Higgins tak menyangkan hal ini pun akan menjadi pembahasan luas. Pasalnya film yang ia buat pun hanya akan dilakukan dalam pemutaran lokal, pemainnya pun hanya komedian yang tak dikenal, digarap sutradara tak populer, dan tempat yang juga tak begitu terkenal.


Building the Room sendiri sebenarnya dokumenter berdurasi 70 menit yang mengajak penonton melihat sisi di balik layar bagaimana sebuah kelompok komedian lokal mengembangkan dan menggelar pertunjukan komedi tunggal.


Di dalam film tersebut terlibat komedian Ben Fawcett, Chelsea Lou, Darcy Collins, Myles Anderson, Shane Priestley dan Shawn O'Hara. Pembiayaan untuk film dokumenter tersebut sebagian berasal dari Telus Optik, sebuah layanan IPTV uang berinvestasi dalam proyek film lokal. Higgins mengatakan bahwa dia tidak pernah bermaksud untuk membedakan pria kulit putih, atau siapa pun dari pemutaran filmnya.



THE HOLLYWOOD REPORTER | AISHA

Berita terkait

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian

Baca Selengkapnya

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year

Baca Selengkapnya

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.

Baca Selengkapnya

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca Selengkapnya

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan

Baca Selengkapnya

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya

Baca Selengkapnya

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.

Baca Selengkapnya

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.

Baca Selengkapnya

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.

Baca Selengkapnya

Bom Manchester, Pemutaran Perdana The Mummy di London Dibatalkan  

27 Mei 2017

Bom Manchester, Pemutaran Perdana The Mummy di London Dibatalkan  

Universal Pictures mengumumkan pembatalkan pemutaran perdana film The Mummy di London, Inggris, menyusul bom bunuh diri di Manchester.

Baca Selengkapnya