Pameran arsip di Pameran Koleksi Istana Kepresidenan. TEMPO/Dian Yuliastuti
TEMPO.CO, Jakarta -Pameran koleksi Istana Kepresidenan kembali dihelat untuk kedua kalinya. Pameran digelar di Galeri Nasional Indonesia mulai 2-31 Agustus 2017. Selain memamerkan 48 lukisan karya para seniman, pameran ini juga memamerkan arsip-arsip terkait seni rupa dan koleksi seni Istana Kepresidenan. Yang menarik, ternyata pemimpin Cina Mao Zedong juga pernah melihat koleksi dan buku Koleksi Sukarno.
Pameran arsip tentang seni dan koleksi seni istana ini dikuratori oleh Sally Texania. Ia mengumpulkan foto-foto dan arsip tentang lukisan koleksi istana. Pameran arsip ini dapat dilihat di bagian ruang belakang Gedung A,setelah ruang yang menyajikan karya sub tema Mitologi dan Religi.
Sally mengatakan arsip tentang seni di istana banyak sekali, karena itu dia dan tim memilih yang mempunyai relevansi dengan lukisan yang dipamerkan. “Saya memilih yang sekiranya dapat memantik cerita atau membangun asosiasi dengan karya tersebut,” ujar Sally kepada Tempo, Kamis malam, 3 Agustus 2017, “termasuk yang foto Mao Zedong, kebetulan sedang membuka buku koleksi Sukarno.”
Terlihat dalam pameran tersebut beberapa foto Presiden Sukarno berdiri di depan beberapa lukisan yang juga dipamerkan, ada pula kunjungan duta besar Rusia saat melihat lukisan Pengantin Adat Rusia karya pelukis kondang Rusia, Konstantin S Makovsky yang direstorasi. Lukisan ini direstorasi dengan biaya Rp 1 miliar pada era pemerintahan Presiden Megawati.
Kurato juga menyertakan pula arsip beberapa berita surat kabar yang menulis tentang beberapa pameran dan lukisan karya para seniman dan maestro. “Dari seni, kita jadi mengetahui tak hanya seni, karya para seniman tapi juga cerita dan sejarah masa lalu,” ujar Mikke Susanto, salah satu kurator pameran Koleksi Istana Kepresidenan.