Seniman Jakarta Gagas Ranub Boulevard, Panggung Seni-Sastra Aceh

Reporter

Jumat, 21 April 2017 17:38 WIB

Salah satu kegiatan sastra dan seni Aceh di Boulevard Coffee, Jakarta, yakni peluncuran buku puisi gempa Aceh "6,5 SR Luka Pidie Jaya" 20 Januari 2017. FOTO: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Seniman Aceh di Jakarta menggagas berdirinya panggung seni dan sastra Aceh yang diberi nama "Ranub Boulevard." Panggung seni tersebut digelar secara berkala di Boulevard Coffee Aceh and Resto, Jalan M. Fakhruddin, Tanah Abang, Jakarta.

"Panggung seni Ranub Boulevard ini didedikasikan sebagai ruang apresiasi bagi kesenian Aceh di Jakarta. Kita hadirkan panggung ini secara berkala," kata Teuku Nausa, pemilik Boulevard Coffee Aceh and Resto, dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis, 20 April 2017.

Panggung seni dan sastra yang diluncurkan malam ini, Jumat 21 April 2017 pukul 19.00, menampilkan aneka pertunjukan musikalisasi puisi. "Ranub" dalam bahasa Aceh berarti sirih, simbol kemuliaan dalam masyarakat Tanah Rencong. Misalnya ada ungkapan, Sirih dalam ceurana bersusun gagang/tikar telah terbentang/kopi siap dihidang, yang menyiratkan bentuk kebersamaan dan penghormatan.

Teuku Nausa menyebutkan kehadiran panggung seni dan sastra itu juga sebagai tempat perbincangan seni dan sastra baik dalam bentuk seni pertunjukan, diskusi, pameran dan sebagainya. "Tempat ini adalah ruang bagi siapa saja yang ingin mengapresiasi seni dan sastra Aceh," ujar Teuku Nausa.

Panggung seni tersebut dikelola bersama oleh Boulevard Coffee dan Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (Kompi) pimpinan penyair Fikar W.Eda. "Ini akan mewarnai dan meramaikan apresiasi terhadap seni Aceh yang terus berkembang di Ibu Kota," kata Fikar.

Saputra Al Hendra, salah seorang anggota tim kreatif acara ini, menjelaskan panggung seni dan sastra itu akan diadakan dua pekan sekali dengan melibatkan seniman dari berbagai komunitas. “Nanti kita buatkan kalendernya. Kita coba akomodir semua,” ujar Hendra.

Di kafe itu kerap digelar kegiatan seni dan sastra bertema Aceh. Sebelumnya, pada 20 Januari 2017, diadakan peluncuran buku kumpulan puisi penyair Nusantara yang merespon gempa di Pidie Jaya, Aceh, berjudul “6,5 SR Luka Pidie Jaya”.

NUNUY NURHAYATI

Berita terkait

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

20 Februari 2020

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

1 Mei 2019

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

23 Oktober 2018

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.

Baca Selengkapnya

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

9 Oktober 2018

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

7 Oktober 2018

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.

Baca Selengkapnya

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

26 Juli 2018

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural

Baca Selengkapnya

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

11 Januari 2018

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

17 Oktober 2017

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka

Baca Selengkapnya

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

22 September 2017

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.

Baca Selengkapnya

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

21 Juli 2017

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.

Baca Selengkapnya