Sutradara Joko Anwar saat mengarahkan gaya pada kameraman dalam mengambil gambar untuk akting Rio Dewanto dalam pembuatan film "Modus Anomali". yahoo.com
TEMPO.CO,Jakarta – Apa yang membuat Joko Anwar ikut bergabung dalam film Galih dan Ratna sebagai pemain dan bukan sutradara? “Yang menggarap Lucky Kuswandi, sutradara Indonesia favorit saya,” kata Joko, Rabu, dua pekan lalu, 1 Februari 2017.
Selain karena faktor Lucky, Joko ingin memainkan karakter yang diperankan Pong Hardjatmo dalam Gita Cinta dari SMA (1979), film yang dibikin ulang menjadi Galih dan Ratna. Dalam film tersebut, Pong berperan sebagai guru olahraga pengganti yang galak. Ketika pertama kali menonton film itu saat kelas II sekolah dasar, Joko langsung menyukai Pong dan watak yang dimainkannya. “Karakternya lucu banget. Dia guru moralis yang suka marahin orang,” ujarnya.
Untuk mendapatkan peran guru itu, Joko harus ikut casting sampai tiga kali. Meski “mengikuti” aktor kawakan tersebut, ia enggan menonton filmnya kembali untuk mengobservasi akting Pong. “Takut terpengaruh. Saya berdasarkan ingatan saja,” katanya.
Dalam Galih dan Ratna, Galih diperankan oleh Refal Hady, sedangkan Ratna oleh Sheryl Sheinafia. Joko berperan sebagai guru kelas serta guru bimbingan dan penyuluhan yang moralis. Ia galak kepada murid yang tak mengikuti standar moral yang ditentukan guru dan orang tua. “Cara berpakaian, cara berjalan, cara ngomong berbeda saja dia enggak suka,” ujarnya.
Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.