Memanggil Spirit Wayang

Reporter

Editor

Rabu, 30 Agustus 2006 13:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:"Wayang, Spirit of Creation" menjadi tema Bengawan Solo Festival, yang digelar di Solo pada 1-7 September nanti. "Dari segi bentuk, wayang memang sudah sangat eksis sebagai sumber kreasi. Tapi persoalannya, bagaimana spirit wayang juga mampu menjawab perubahan zaman," kata Fafa Gendra Utami, koordinator pelaksana festival itu, memberi alasan mengapa wayang jadi tema acara.Ratusan seniman dan budayawan bakal terlibat dalam festival tersebut, seperti Garin Nugroho, Sardono W. Kusumo, Putu Wijaya, Elly Luthan, dan Slamet Gundono. Di antara mereka, ada yang akan memainkan wayang, membuat pertunjukan tari, seni rupa, musik, atau membicarakan soal masa depan wayang.Slamet Gundono, dengan wayang suketnya, akan menampilkan sebuah lakon yang diambil dari kitab Mahabarata, babon dunia pewayangan. Itu sebuah interpretasi atas kelahiran Gatotkaca. "Ketika para dewa meminta Gatotkaca dibawa ke kawah Candradimuka, terjadi perdebatan antara Arimbi dan Bima," kata Gundono menjelaskan rencana pertunjukannya dalam festival itu.Interpretasi mengenai cerita pewayangan juga dilakukan kelompok tari Sahita, yang akan mempertunjukkan karya berjudul The Karangkadempel Citizen. Menurut salah seorang dedengkot Sahita, Wahyu Inong Widayati, garapannya yang terbaru itu sebenarnya merupakan sebuah kritik atas pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun.Di desa para Punakawan, ia menambahkan, wajib belajar tidak hanya berlaku sembilan tahun, tapi sembilan puluh tahun. "Belajar adalah hak semua orang, tidak terbatas tempat, usia, ataupun jenis kelamin. Wajib belajar sembilan tahun seperti membatasi hak belajar," kata Inong.Film musikal Opera Jawa Garin Nugroho akan menandai acara pembukaan festival kesenian terbesar sepanjang tahun ini di Kota Solo. Film Garin yang sebagian pengambilan gambarnya dilakukan di Solo serta melibatkan seniman-seniman Solo tersebut bakal diputar di Studio 21, yang berada di pusat perbelanjaan terbesar di Solo.Festival itu juga akan menggelar karnaval wayang yang diikuti 35 kelompok wayang dari berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.I Wayan Sadra, komponis Sekolah Tinggi Seni Indonesia, yang menjadi dewan kurator peserta festival, mengatakan festival itu dirancang untuk memanggil kembali memori kolektif masyarakat Solo mengenai wayang.Sesungguhnya, ia melanjutkan, wayang sumber kreasi, tidak hanya di dunia kesenian, tapi juga dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kegiatan yang digelar, baik seni rupa, musik maupun tari, bersumber pada wayang. "Tempat pertunjukan sengaja diadakan bukan di pusat-pusat kegiatan seni, melainkan di pusat-pusat kebudayaan baru, seperti mal dan kafe," kata Sadra.Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo Evi Roekmi menjelaskan, pada tahun ini festival itu berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, Bengawan Solo Festival lebih menitikberatkan pada pameran dagang dan kegiatan ekonomi lainnya.Dia berharap, nantinya festival yang semuanya berisikan eksplorasi kesenian dan kebudayaan itu dapat menjadi aset wisata yang dapat dijual. "Dari segi kepariwisataan, respons kalangan pelaku wisatawan cukup bagus," kata dia.IMRON ROSYID

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

8 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

12 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

58 hari lalu

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.

Baca Selengkapnya