Dari Tari Serampang 12 Sampai Tari Baskom

Reporter

Minggu, 27 November 2016 17:23 WIB

Penari dibawah arahan Kak Wardi tampil dalam malam pertunjukan panggung empu tari melayu di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 24 November 2016. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Potongan film lawas, Tiga Dara memperlihatkan beberapa gadis sedang berpasang-pasang menari. Seorang gadis terlihat canggung memasuki ruangan, memperhatikan mereka yang asyik menari. Diiringi rebana, biola, dan akordion mereka menarikan tari Serampang 12. Potongan film itu seperti makanan penggoda sekaligus pengingat. Karena malam itu Dewan Kesenian Jakarta menyajikan helatan tari-tari Melayu dalam Telisik Tari Melayu.


Setelah potongan film menghilang dari layar, mengalunlah musik lembut dari biola disambut rebana dan akordion. Beberapa pasang penari laki-laki dna perempuan meramaikan panggung dengan busana yang berwarna cerah dan menyolok. Mereka menyajikan tari Serampang 12 yang klasik itu. Tak tanggung-tanggung, maestro Tari Melayu Wardi Suhadi Diman atau akrab dipanggil Kak Wardi, 74 tahun, ikut menari. Kendati gerakannya tak lagi lincah karena usia, namun gerak dasarnya masih sangat dikuasai.


Helatan ini memang menghadirkan tari Melayu, untuk melihat bagaimana tari –tari Melayu ini masih hidup di Jakarta. Perkembangan saat ini, tarian ini seperti lekat pada budaya negeri Jiran. “Kami sengaja menghadirkan para empu tari Melayu dan menelisik bagaimana kabar Tari Melayu kini di Jakarta,” ujar Ketua Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta, Hartati usai pementasan di Gedung Graha Bhakti Budaya, Kamis malam, 24 November 2016.


Selepas tari pergaulan muda-mudi Tari Serampang 12 yang pernah disebut sebagai tari nasional pada era Presiden Sukarno, disajikan pula dua tarian Melayu kontemporer karya empu tari Melayu Irianto Catur SPB. Irianto atau kang Yanto adalah salah satu murid Kak Wardi yang mendirikan sanggar tari Melayu Argahari yang cukup kondang pada 1970-1980-an. Tari Serampang 12 ini memang dikenal sebagai tarian nasional yang digalakkan untuk membendung tari dari budaya Barat seperti Cha-Cha, Waltz, Agogo dan lainnya.



Advertising
Advertising

Yanto dengan fondasi tari Melayu yang kuat membuat kreasi baru tari Melayu dalam koreografi berjudul Capa dan Tengkuluk. Koreografi Capa ini ditampilkan oleh enam penari perempuan yang membawa baskom. Mereka mengentak-entak baskom menjadi alat pelengkap tari yang dinamis. Gerakan para penarinya lincah, dengan iringan musik yang ringan, entakan rebana yang membuat semangat dan memperkuat nuansa Melayunya.


“Koreografi ini saya ciptakaan saat melihat ibu-ibu menyiapkan makan besar untuk kerabat atau tradisi Mangonji. Tarian sederhana dan pendek,” ujar Yanto. Yanto berkolaborasi dengan Armen Suwandi untuk menggarap komposisi musik yang mengiringi tarian.



Pada Tengkuluk, Yanto mendasarkan pada beberapa gerak tari Melayu Rentak Gendang, Rentak Mainang dan lagu-lagu Rentak Zapin. Bersama Armen yang menggarap musik yang mengambil ‘nyawa’ dari musik tarian Melayu mereka menyajikan koreografi kontemporer tentang penutup kepala. “Tentang penutup kepala, pikiran, yang anak-anak muda sering dengan mudah dibuang. Mengajak untuk merenungkan lagi,” ujar Yanto yang melatih tari di anjungan Jambi Taman Mini Indonesia Indah ini.


Selain Kak Wardi dan Yanto, hadir pula empu tari Melayu Tom Ibnur atau dipanggil Omi. Menghadirkan koreografi yang lembut dalam Koreografi Puti dan koreografi kontemporer Zapin Zafran yang ditarikan oleh beberapa penari laki-laki termasuk Omi. Sebagai empu yang mahir menari Zapin, Omi pun masih sangat lihai meski gerakannya kalah lincah dari para penari muda. Langkah-langkah Zapinnya yang anggun terlihat indah ketika dia mengajari dua anak muda di panggung.


Sajian tari-tari Melayu tersebut merupakan puncak acara Telisik Tari 2016. Sebelumnya mereka juga menghelat seminar tentang Tari Melayu yang menghadirkan penelti dan koreografer Tari melayu. Acara juga diteruskan dengan kelas master Tari Melayu yang dilaksanakan oleh kak Wardi dan Yanto.Digelar pula sajian kulier Melayu dan hasil kreasi produk Melayu. DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.

Baca Selengkapnya

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya