Penyair Kalimantan Selatan Berjaya di Tifa Nusantara

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 30 Oktober 2016 07:29 WIB

Acara Pembukaan temu sastrawan Nasional di Tifa Nusantara ke-3 di Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Jumat malam 28 Oktober 2016. Tempo/Diananta P. Sumedi

TEMPO.CO, Barito Kuala - Tiga penyair puisi asal Kalimantan Selatan sukses menjadi nominator tiga besar dalam ajang Tifa Nusantara ke-3 di Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Mereka terdiri atas Abdurrahman El Husaini asal Martapura dengan puisi berjudul “Tak Usah”; Ariffin Noor Hasby asal Banjarbaru dengan puisi berjudul “Ingin Kukembalikan Saja Kata-Kata”; dan Muhammad Advianoor Adzemi asal Barabai dengan karya puisi berjudul “Kudengar Hentak Kurung-Kurung Dari Bebukitan”.

Ketua tim kurator, Syarkian Noor Hadie, mengatakan penetapan ketiga sastrawan itu atas dasar penilaian objektif dengan melihat estetika, materi, dan bobot puisi. Tiga karya puisi ini menyisihkan 251 puisi yang masuk dalam buku antologi puisi Tifa Nusantara ke-3.

“Kami fair saja enggak ada sentimen kedaerahan, karena ini kan sifatnya Nasional. Yang menentukan kolektivitas tim kurator,” ujar Syarkian usai acara penutupan Tifa Nusantara ke-3, Sabtu malam 29 Oktober 2016.

Kurator yang terdiri dari lima orang awalnya memutuskan ada sepuluh dari 251 penyair layak masuk nominator. Lima dari sepuluh besar nominator penyair itu terdiri atas Sosiawan Leak, Abdurrahman El Husaini, Ariffin Noor Hasby, Dian Rusdiana, dan Muhammad Advianoor Adzemi.

Menurut Syarkian, tim kurator akan membatalkan nominasi jika si nominator berhalangan hadir langsung menerima hadiah. “Jika penulis puisi nggak hadir, maka digantikan penulis puisi di bawahnya,” kata Syarkian.

Kebetulan, nominator pertama, Sosiawan Leak asal Solo dan nominator keempat, Dian Rusdiana asal Bekasi, absen pada gelaran Tifa Nusantara ke-3. Walhasil, posisi Sosiawan dan Dian diambil alih masing-masing oleh Abdurrahman Husaini dan Muhammad Advianoor Adzemi.

Syarkian enggan berspekulasi apakah capaian ini sebagai sinyal kebangkitan sastra puisi di Kalimantan Selatan. “Mudah-mudahan saja bisa me-nasional,” ia menambahkan.

Abdurrahman Husaini mengaku bersyukur atas capaian moncer di ajang Tifa Nusantara ke-3. Kebetulan, Husaini pun baru pertama kali ikut menyemarakkan Tifa Nusantara. Namun, ia enggan menganggap prestasinya suatu keberuntungan.

“Karena seleksinya ketat. Mungkin, lokalnya materi puisi saya jadi kekuatan dan berhubungan dengan tempat dilaksanakannya acara,” ujar Husaini menerka. Menurut dia, pentas sastra di Kalimantan Selatan sejatinya sudah lama menggeliat. Panitia memberikan hadian uang pembinaan sebesar Rp 1,5 juta kepada setiap penyair yang masuk nominasi tiga besar.

Sedikitnya 260-an sastrawan dan budayawan lintas provinsi se-Indonesia berkumpul di Kota Marabaha pada 28-30 Oktober 2016, Mereka berasal dari sejumlah penjuru Tanah Air, seperti Aceh, Jawa Timur, Maluku, Yogyakarta, dan Banten. "Intinya, pertemuan ini untuk saling tukar ilmu dan pengalaman, yang tua dan muda bisa berbagi ilmu. Enggak ada istilah senioritas dan junioritas, semua sama," kata penyair senior dari DKI Jakarta, Salimi Ahmad.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Gowes Nusantara di Barito Kuala Dihadiri Menpora

20 Juli 2019

Gowes Nusantara di Barito Kuala Dihadiri Menpora

Acara Gowes Nusantara di Barito Kuala, Kalsel terasa istimewa karena dihadiri langsung oleh Menpora Imam Nahrawi.

Baca Selengkapnya

Bupati Terpilih Barito Kuala Diperiksa Kejati Kalimantan Selatan  

19 Juli 2017

Bupati Terpilih Barito Kuala Diperiksa Kejati Kalimantan Selatan  

Kejati Kalimantan Selatan memeriksa Bupati terpilih Barito Kuala, Noormiliyani Aberani Sulaiman, dalam kasus perjalanan dinas fiktif DPRD Kalsel.

Baca Selengkapnya

Hitung Mundur Pilkada 2017, Ini Aneka Modus Politik Uang

9 Februari 2017

Hitung Mundur Pilkada 2017, Ini Aneka Modus Politik Uang

Pembayaran ongkos bensin dalam jeda waktu dua hari untuk mengaburkan kesan ada politik uang di lokasi acara dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Temu Sastrawan Se-Indonesia Ke-3 Digelar di Marabahan

29 Oktober 2016

Temu Sastrawan Se-Indonesia Ke-3 Digelar di Marabahan

Peserta berasal dari berbagai penjuru Tanah Air, seperti Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat, Maluku, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, dan Banten.

Baca Selengkapnya

Istri dan Keponakan Bupati Ini Kompak Ikut Pilkada

26 September 2016

Istri dan Keponakan Bupati Ini Kompak Ikut Pilkada

Istri bupati menjadi calon bupati dan keponakannya sebagai calon wakil bupati dalam pilkada Barito Kuala.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Negeri Marabahan Telisik Korupsi Dana Desa  

9 Agustus 2016

Kejaksaan Negeri Marabahan Telisik Korupsi Dana Desa  

Ada dugaan proyek infrastruktur desa senilai Rp 500 juta digelembungkan.

Baca Selengkapnya

Ulat Menyerang Lahan Padi Warga Barito Kuala

8 Juli 2016

Ulat Menyerang Lahan Padi Warga Barito Kuala

Petani di kecamatan Barambai, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, terancam gagal panen akibat serangan ulat yang menggerogoti batang inti padi.

Baca Selengkapnya

Bupati Barito Kuala Persilakan Bakar Lahan, Asal Dicicil

25 Maret 2016

Bupati Barito Kuala Persilakan Bakar Lahan, Asal Dicicil

Bupati Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Hasanuddin Murad, tidak melarang petani di wilayahnya membakar lahan.

Baca Selengkapnya

Kata Bupati Barito Kuala, Kabut Asap Itu Sudah Tradisi!

25 Oktober 2015

Kata Bupati Barito Kuala, Kabut Asap Itu Sudah Tradisi!

Kabut asap dan kebakaran di Barito Kuala, kata Bupati Hasanuddin, mayoritas terjadi di lahan milik warga yang bermaksud membuka lahan pertanian baru.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap, Bupati Barito Kuala: Sudah Tradisi

24 Oktober 2015

Kabut Asap, Bupati Barito Kuala: Sudah Tradisi

Bupati Barito Kuala Hasanuddin Murad mengatakan sudah biasa menghadapi kabut asap sejak masih berusia 10 tahun.

Baca Selengkapnya