Kesaksian Putri Indonesia Melihat Gerbang Gaib Laut Selatan

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 9 Oktober 2016 19:36 WIB

Agni Pratistha Arkadewi. TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta - Apa kabar Agni Pratistha Arkadewi? Putri Indonesia 2006 berusia 28 tahun itu berkunjung ke kantor Bintang, Jakarta Selatan, pekan lalu. Agni datang membawa cerita tentang pengalaman melihat pintu gerbang gaib di Laut Selatan Yogyakarta. Seperti apa kisahnya?

Kisah mistik Agni dimulai kala ia memutuskan kembali terjun ke dunia akting setelah satu setengah tahun vakum. Terakhir, ia tampil di sebuah film sebelum dinikahi Ryan Anthony Monoarfa. Sayang, film itu sampai sekarang belum tayang. Kabarnya, ada kendala dalam pendanaan. Dari pernikahannya dengan Ryan, Agni dikaruniai anak laki-laki, Rudra Agni Monoarfa.

Baca Juga
Kado untuk Jessica, Perempuan Ini Bawa Rosario dan Buku Doa
Pedagang Thamrin City Tuntut DPRD Jakarta Lengserkan Ahok


Satu setengah tahun setelah melahirkan, Agni ditawari skenario karya Gina S. Noer berjudul Pinky Promise. Dalam film itu, Agni diarahkan sutradara Guntur Soeharjanto yang pernah mencetak box office lewat 99 Cahaya di Langit Eropa. Proses pengambilan gambar dilakukan di Jakarta dan Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Syuting di pesisir laut itulah yang nyaris mencelakakan Agni.

“Syuting di Jakarta 20 hari, di Yogyakarta tiga hari. Saya sangat sensitif untuk hal-hal begituan (gaib-red),” kata Agni memulai percakapan. Di Kota Gudeg, Agni dan kru menginap di Vila Queen of The South. Di bawah vila itu, Laut Selatan. Agni menjalankan adegan berlari di pesisir pantai. Ia mengenakan headphone, tapi tidak mendengar lagu apa pun.

Baca Pula
Kado untuk Jessica, Perempuan Ini Bawa Rosario dan Buku Doa

Jessica Dituntut 20 Tahun Bui, Jaksa: Saksi Ahli Bias, Tak Valid

Selanjutnya: Tujuannya supaya...

<!--more-->

Tujuannya, supaya mendengar aba-aba dari Guntur kapan harus berakting dan kapan mesti diam. Saat itulah, ia mendengar suara laki-laki yang disangka Agni suara Guntur. “Agni, ayo lari ke laut.” Mendengar perintah itu, Agni menoleh ke laut. Ia melihat gerbang berupa gundukan batu karang dengan warna sangat terang. Melihat gerbang itu, tiba-tiba Agni merasa harus segera pulang. Pulang ke dasar samudra.

Kamera pesawat nirawak (drone) menangkap gambar Agni terpaku di pantai untuk beberapa saat. Kemudian berlari ke arah lautan. Terjadi kehebohan. Seluruh kru mengejar Agni dan memegangi tangannya erat-erat. “Saya merasa tidak disuruh. Saya merasa ini waktunya pulang. Itu bukan sekali saja terjadi," kata Agni.

Baca juga:
Perang Artis: Ahok Gandeng Sophia, Agus Bawa Vena Melinda

Sering Pakai Narkoba, Benarkah Reza Artamevia Tak Kecanduan?

Setelahnya, saya mendengar suara wanita mendendangkan tembang yang liriknya mengajak saya menyatu bersama ombak. Setelah satu tembang tuntas, terdengar suara memanggil-manggil: Agni, Agni, Agni! Saya menoleh dan berseru: Mas Guntur memanggil saya?” kenangnya. Guntur menggeleng. Saat itulah Agni sadar, seseorang yang tidak kasatmata memanggilnya.

Ia kemudian menjawab lirih, “Tolong jangan panggil-panggil saya. Saya mau bekerja di sini,” ucap Agni. Ajaibnya, suara tanpa wujud itu berbalik menjawab. “Kalau kamu tidak cepat ke sini, pintu gerbang segera ditutup dan salah satu dari orang di sekitarmu akan celaka!”

Benar saja. Salah satu kameraman terjatuh. Kakinya robek dan mengucurkan darah kental. Agni shock bukan kepalang. Tidak tahan diteror, Agni dan beberapa kru menemui juru kunci. Sang juru kunci menjelaskan, pangeran dari samudra menginginkannya. Alasan kedua, Agni beserta kru mendekati ambang gerbang tanpa mengucapkan kula nuwun (permisi-red) kepada yang memiliki gerbang kerajaan. Sejak itulah, Agni mempersering frekuensi doa.

TABLOIDBINTANG.COM

Baca Juga
Kado untuk Jessica, Perempuan Ini Bawa Rosario dan Buku Doa
Jessica Dituntut 20 Tahun Bui, Jaksa: Saksi Ahli Bias, Tak Valid

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

24 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

28 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

48 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

54 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

56 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya