Reza Artamevia bersama kuasa hukumnya keluar dari SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta, 7 Oktober 2016. Inge/TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melaporkan Gatot Brajamusti ke Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jumat, 7 Oktober 2016, Reza Artamevia mengatakan dia sangat terkejut mengetahui hasil pemeriksaan darah dan rambutnya oleh Badan Narkotika Nasional Nusa Tenggara Barat.
Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui, tubuh Reza Artamevia sudah lama terpapar narkoba akibat ketidak-tahuannya dalam mengkonsumsi aspat, yang selama ini diakui Gatot sebagai makanan jin. Ternyata Aspat itu adalah narkoba jenis sabu.
Akibat mengkonsumsi narkoba, Reza harus menjalani serangkaian pemeriksaan dan menjalani rehabilitasi di BNN Nusa Tenggara Barat. Proses rehab dirinya selesai tanpa ada kendala. Reza Artamevia juga mengaku tidak kecanduan sekalipun cukup lama mengkonsumsi narkoba.
"Karena saya juga tidak merasa kecanduan dan tidak berusaha mencari tahu sama sekali. Cuma, karena peristiwa kemarin (penangkapan dia bersama Gatot Brajamusti), saya jadi tahu hal itu (aspat adalah sabu)," ucap Reza Artamevia.
Benarkah Reza Artamevia tidak mengalami kecanduan? Karena narkoba yang dikonsumsi secara rutin umumnya berisiko kecanduan bagi penggunanya. Narkoba memiliki zat adiktif yang membuat penggunanya ketergantungan.
Reza Artamevia dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba seusai penangkapannya oleh aparat kepolisian bersama Gatot Brajamusti di sebuah hotel di Mataram, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu.