Pengunjung memperhatikan lukisan karya Raden Saleh berjudul Penangkapan Pangeran Dipenegoro tahun 1857 yang dipamerkan di Galeri Nasional, Jakarta, 1 Agustus 2016. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo membuka pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan. Beberapa menteri Kabinet Kerja dan pejabat negara tampak hadir dalam acara yang digelar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2016, tersebut. Selain itu, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Guruh Sukarnoputra ikut meramaikan pembukaan pameran.
Presiden Jokowi menyatakan selama ini koleksi benda seni Istana Kepresidenan hanya tersimpan. Bahkan lukisan di Istana Bogor disimpan dalam satu gudang. "Saya harap pameran ini bisa menginspirasi masyarakat," kata Jokowi.
Pembukaan pameran ditandai dengan goresan cat minyak berwarna merah di atas kanvas putih oleh Presiden.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam sambutan pembukaan mengatakan pameran ini merupakan bagian dari merawat dan melestarikan koleksi lukisan Istana Kepresidenan. Istana sendiri memiliki 15 ribu koleksi benda seni, seperti lukisan, patung, dan keramik.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan digelar untuk menyambut perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-71.
"Ini pertama kalinya lukisan milik Istana dibawa keluar dan dipamerkan," ujar Pratikno di kantor Sekretaris Negara, Jakarta, Senin pekan lalu.
Pameran yang menampilkan 28 lukisan tersebut akan berlangsung sepanjang Agustus 2016. Pengunjung dapat menikmati lukisan terkenal dari Raden Saleh, Affandi, Sudjojono, Basoeki Abdullah, dan Dullah.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.
