Terima Dana dari Freeport, Panitia Art Jog Didesak Minta Maaf  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Sabtu, 11 Juni 2016 17:53 WIB

ArtJog 2016 di Jogja National Museum, Yogyakarta 27 Mei-27 Juni 2016.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Forum Solidaritas Yogyakarta Damai kecewa terhadap keputusan bursa pasar seni rupa Art Jog 2016 yang menggandeng PT Freeport Indonesia sebagai sponsor. Mereka meminta panitia Art Jog meminta maaf kepada publik.

“Pekerja seni harus memilih dan memilah dengan jelas siapa saja yang boleh menyokong pendanaan keseniannya,” kata juru bicara Forum Solidaritas Yogyakarta Damai, Ade Tanesia Pandjaitan, melalui siaran pers, Sabtu, 11 Juni 2016.

Art Jog 2016 menerima dana sponsor dari PT Freeport Indonesia sebesar Rp 100 juta. Menurut penyelenggara Art Jog, Heri Pemad, dia menerima dana dari Freeport itu karena putus asa pemerintah tidak mendukung kegiatan tahunan ini. Padahal, pada acara yang sama tahun lalu, tak satu pun karya yang terjual, sehingga penyelenggaraan sangat bergantung pada sponsor. Masalahnya, “Sulit sekali mencari sponsor,” kata Heri Pemad.

Namun, menurut Ade Tanesia, pekerja seni Indonesia, dalam praktek keseniannya, seharusnya bekerja demi kemanusiaan. Keterlibatan PT Freeport Indonesia dalam kesenian bertentangan dengan prinsip dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. “Semangat hidup berkesenian yang dipelopori Art Jog patut diapresiasi. Tapi bukan berarti mengabaikan nilai kemanusiaan,” ujarnya.

Ade mengatakan pragmatisme dalam dunia seni rupa terjadi karena pembiaran sejumlah kalangan. Menurut dia, generasi muda dalam seni rupa paling berisiko mewarisi pragmatisme itu. “Protes ini bentuk gugatan terhadap pemangku kepentingan kebudayaan karena tidak meninggikan nilai kemanusiaan,” katanya. Dengan begitu, penting untuk menumbuhkan kesadaran terhadap pembenaran atas dana cuci tangan kejahatan kemanusiaan yang dialirkan melalui perhelatan seni. “Perlu kode etik sebagai wujud penjaga akal sehat kemanusiaan dalam dunia kesenian.”

Ade menegaskan, kejahatan terhadap kemanusiaan dan penjarahan sumber daya alam yang dilakukan PT Freeport Indonesia patut dikecam, termasuk oleh pekerja seni. “Kami mendesak panitia Art Jog meminta maaf karena telah mencederai nilai perjuangan kemanusiaan rakyat Indonesia dan rakyat Papua karena telah berafiliasi dengan Freeport,” ujarnya.

Untuk menunjukkan kejahatan kemanusiaan PT Freeport, Forum Solidaritas Yogyakarta Damai melampirkan serangkaian data. Perusahaan tambang milik Amerika Serikat tersebut menghancurkan tatanan adat, merampas lahan masyarakat lokal, menculik dan membunuh rakyat Papua, menangkap sewenang-wenang masyarakat sipil, merusak lingkungan hidup, juga merusak sendi-sendi ekonomi.

Forum itu juga mengirim pernyataan sikap melalui surat elektronik yang ditujukan kepada ketua penyelenggara Art Jog, Heri Pemad. Surat itu juga ditembuskan kepada Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Triawan Munaf dan Umar Priyono. Art Jog akan digelar di Jogja Nasional Museum, Yogyakarta, 27 Mei-27 Juni 2016.

SHINTA MAHARANI


Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

39 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

46 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya