Militan Pakistan Menuntut Larangan Pemutaran Film Bollywood

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 22:02 WIB

Sejumlah tamu hotel Taj mahal, Mumbay, India menyelamatkan diri setelah hotel tersebut di serang teroris. Foto: AFP/Indranil Mukherjee

TEMPO.CO, ISLAMABAD – Hafiz Mohammad Saeed, warga Pakistan yang memiliki bounty senilai US$ 10 juta untuk kepalanya menuntut larangan pemutaran film Bollywood di Pakistan yang menampilkan dirinya dibunuh. A.K Doger, pengacara untuk pimpinan militan Pakistan itu ingin Pemerintah Pakistan melarang film Bollywood berjudul ”Phantom” dengan dalih bahwa film tersebut merupakan propaganda India untuk menjelekkan citra Pakistan. Film tentang kisah mata-mata India itu menampilkan kemarahan terhadap serangan Mumbai pada 2008 yang mewaskan 166 orang termasuk enam warga Amerika dan ketegangan antara Pakistan-India, dua negara yang bersaing dalam teknologi nuklir.


”Saya terkejut dan heran, bahwa teroris yang sedang dicari bisa mengajukan petisi,” kata sutradara Kabir Khan seperti dikutip Denver Post, Selasa, 18 Agustus 2015. ”Dia itu orang yang menyebarkan kebencian dan dia menentang film ini, tanpa tahu film ini tentang apa,” kata Khan.


Film tentang balas dendam agen rahasia bukanlah sesuatu yang baru. ”Zero Dark Thirty,” yang berfokus pada tentara khusus Amerika Serikat yang membunuh Pimpinan Al-Qaida, Osama bin Laden pernah diputar di Pakistan. ”Munich,” film besutan Stephen Spielberg tentang pembunuhan balas dendam antara Israel versus Palestina terkait serangan pada Olimpiade 1972 juga merupakan film dengan tema serupa.


Film ”Phantom” diadaptasi dari novel ”Mumbai Avengers” karya S. Hussain Zaidi. Novel itu sendiri berkisah tentang agen rahasia India yang membalas dendam pada orang-orang di belakang pengepungan Mumbai selama tiga hari. Pengepungan Mumbai merupangan penyerangan terhadap dua hotel mewah, pusat Yahudi dan stasiun kereta di pusat ekonomi India.


Namun, tidak seperti di novel yang menggunakan nama samaran bagi mereka yang dituduh merencanakan serangan. ”Phantom” menggunakan nama Saeed dan warga Amerika David Coleman Headley sebagai nama karakter. Headley sendiri kini dijatuhi hukuman 35 tahun di penjara AS atas perannya sebagai perencana pengepungan Mumbai.


Advertising
Advertising

Pemerintah Amerika Serikat dan India menyalahkan kelompok militan Lashkar e-Taiba yanng lama diduga merupakan penyamaran dari agensi intelijen Pakistan untuk melaksanakan serangan Mumbai. Saeed, yang mendirikan Lashkar-e-Taiba kini menjalankan badan amal Jamaat-ud-Dawa, yang menurut india merupakan baris pertama Lashkar. Saeed membantah memiliki hubungan dengan militan.


A.K Dogar, pengacara Saeed mengatakan adanya nama Saeed dalam ”Phantom” menempatkan kliennya dalam resiko. “Trailer film ini menjelekkan Hafiz Saeed dan merupakan ancaman serius dalam hidupnya,” kata Dogar. Dia ingin ”Phantom” yang sedianya diputar pada 28 Agustus dilarang tayang di Pakistan. Saeed akan menyampaikan dalih pada pengadilan Lahore, Kamis mendatang.


Saeed hidup bebas di Pakistan dan bebas mengumpulkan massa untuk memimpin protes anti-India. Pemerintah Pakistan pernah menahan Saeed yang memiliki bounty dari Amerika Serikat senilai US$ 10 juta untuk kepalanya. Namun belakangan Saeed dibebaskan.


Tujuh tersangka lain tetap diadili, meskipun tersangka dalang dalam serangan itu, Zaki-ur Rehman Lakhvi-, telah bebas dengan jaminan sejak April tahun ini. ”Mayor Iqbal”, tersangka yang diduga kontak agen rahasia untuk kelompok teroris serangan Mumbai belum diidentifikasi atau ditangkap. Hal ini memicu amarah banyak orang di India, termasuk bintang ”Phantom”, Saif Ali Khan. "Amerika menyerang Osama tepat di rumahnya, Mengapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama?" kata Khan.



DENVER POST | PRESS TRUST OF INDIA | AFP

Berita terkait

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian

Baca Selengkapnya

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year

Baca Selengkapnya

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.

Baca Selengkapnya

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca Selengkapnya

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada

Baca Selengkapnya

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan

Baca Selengkapnya

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya

Baca Selengkapnya

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.

Baca Selengkapnya

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.

Baca Selengkapnya

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.

Baca Selengkapnya