Tribute to Trisutji Kamal di Salihara: Menyelami Kejeniusan

Reporter

Jumat, 7 Agustus 2015 08:11 WIB

Trisutji Kamal. gerai.salihara.org

TEMPO.CO, Jakarta - Komposisi Trisutji Kamal dibawakan oleh kolaborasi memukau antara Iswargia R. Sudarno, Hazim Suhadi, Rachman Noor, Jro Mangku Tangkas, dan I Ketut Budiasa di Teater Salihara, Jakarta. Repertoar yang dimainkan pada Kamis malam, 6 Agustus 2015, itu banyak mengiramakan perasaan yang kelam dan kelabu.

Komposisi yang dibawakan dalam pentas bertajuk Tribute to Trisutji Kamal itu kebanyakan adalah komposisi yang digubah pada dekade 1990-an. Pada periode waktu tersebut, pengaruh Islam sangat kuat dalam karya-karya Trisutji, sehingga peralihan musiknya dari kontemporer ke etnik sangat tampak jelas.

"Awalnya, dia (Trisutji) banyak memainkan musik kontemporer, cuma belakangan ini dia lebih tertarik dengan musik etnik," ujar Tony Prabowo, komponis dan kurator Komunitas Salihara, kepada Tempo, sebelum pementasan.

Pentas dibuka dengan interpretasi memukau dari duet Iswargia dan Hazim terhadap komposisi Trisutji berjudul Impian Nabi Ibrahim, Qurban, dan Kemenangan. Jemari duo pianis itu lincah berlarian di atas bidak-bidak piano. Terkadang mereka memetik dawai di dalam piano, lalu disambut pukulan rebana untuk memberi tekanan di akhir bait agar lebih agresif.

Trisutji juga banyak menuangkan unsur kesusastraan dalam komposisinya, seperti Ya Tuhan, Perjalanan, dan Reinkarnasi. Komposisi yang dimainkan lewat kolaborasi selo, perkusi, dan puisi membuat suasana kian magis. Jro mengucapkan puisi bak melafalkan mantra-mantra.

"Tuhan, hamba pasrah pada-Mu saat reinkarnasi..., reinkarnasi..." ucap Jro dengan diiringi sayatan selo dari Rahman dan riuh perkusi dari Budiasa.

Nada-nada yang dihasilkan dari komposisi Trisutji terkadang melompat-lompat tak beraturan dan terdengar disonan. Banyak juga repetisi nada dalam piano yang menciptakan bunyi seperti gemuruh. Namun itu berhasil mempengaruhi perasaan untuk sejenak turut merasakan pilu.

Pentas tersebut diakhiri komposisi Takdir (1963-1967) dengan ansambel piano empat tangan, selo, perkusi, serta lantunan puisi oleh Jro. Pentas ini menandakan kiprah Trisutji, yang tahun ini berusia 79 tahun. Perpaduan yang unik antara titi laras modern, etnik Bali, dan etnik Timur Tengah di pentas itu menunjukkan Trisutji adalah seorang jenius yang berhasil mengawinkan tradisi yang sebelumnya tak pernah bersentuhan.

LUHUR TRI PAMBUDI

Berita terkait

Komunitas Salihara Kenang dan Rayakan 100 Tahun Chairil Anwar

18 Oktober 2022

Komunitas Salihara Kenang dan Rayakan 100 Tahun Chairil Anwar

Komunitas Salihara juga ingin memperkenalkan kembali Chairil Anwar ke khalayak pembaca dan kritikus generasi muda lewat program-program yang ada.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Goenawan Mohamad, Sastrawan Pendiri Majalah Tempo

29 Juli 2022

81 Tahun Goenawan Mohamad, Sastrawan Pendiri Majalah Tempo

Hari ini, 29 Juli 1941 merupakan kelahiran Goenawan Mohamad. Sastrawan ini salah seorang pendiri Majalah Tempo pada 1971.

Baca Selengkapnya

Art Camp: Membaca Pemikiran Goenawan Mohamad

4 April 2022

Art Camp: Membaca Pemikiran Goenawan Mohamad

Komunitas Salihara bekerja sama dengan Komunitas Utan Kayu menghadirkan 16 pembicara yang terdiri dari kalangan sastrawan, filosof dan akademisi lainnya untuk membaca pemikiran Goenawan Mohamad.

Baca Selengkapnya

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Forum Aktor Yogyakarta Jadi Pembuka Helateater Salihara 2019

22 Maret 2019

Forum Aktor Yogyakarta Jadi Pembuka Helateater Salihara 2019

Empat kelompok teater akan beraksi mementaskan lakon-lakon teater adaptasidi Helateater Salihara 2019

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya