TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 11 perupa memamerkan karya lukis, patung, dan instalasi dengan mengambil tema Milestone di Tuksongo Visual Arts House, di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Pengelola Tuksongo Visual Arts House Borobudur, Deddy PAW, di Borobudur, Selasa malam, 9 Juni 2015, mengatakan mereka yang menggelar karya itu, para perupa berasal dari Magelang, Yogyakarta, dan Bali.
"Mereka mengaku bahwa karya-karya yang dipajang di sini sebagai paling penting dalam perjalanan kehidupan kesenimanannya, meskipun belum tentu sebagai karya masterpiece mereka," katanya sebelum pembukaan pameran itu, oleh kolektor seni rupa Indonesia, Oei Hong Djien.
Sebanyak 11 perupa yang berpameran itu, antara lain Antonius Kho, Cipto Purnomo, Damtoz Andreas, Deddy PAW, Didi Kasi, Hatmojo, Koni Herawati, Noor Ibrahim, Soemarmo, Syahrizal Zain Koto, dan Yudhi Legowo.
Sejumlah karya, antara lain lukisan berjudul Betapa pun Rumitnya, Hidup Musti Terus Berjalan (Damtoz Andreas), The Highest Wisdom#3 (Hatmojo), Apples (Soemarmo), Butterflies and Eye Devils (Yudhi Legowo), sedangkan karya patung dan instalasi, antara lain berjudul Duduk di Bangku (Didi Kasi), The Guardian (Koni Herawati), dan Kehidupan (Syahrizal Zain Koto).
Sekitar 18 karya lukis dan 18 patung serta instalasi dipamerkan di rumah seni yang terletak sekitar dua kilometer barat Candi Borobudur hingga 27 Juli 2015.
Ia menjelaskan berbagai karya dipilih secara bebas dan mandiri oleh setiap perupa untuk dipamerkan karena hanya dirinya yang mengetahui dengan baik, bahwa karyanya itu sebagai yang paling penting atau menjadi tonggak capaian dalam kehidupan berkesenian mereka.
Ia mengharapkan pameran tersebut bisa menjadi forum dialog antara para perupa dan apresian atau masyarakat, terutama penikmat seni.
"Kesempatan pameran ini, menjadi kesempatan mereka berbagi dengan masyarakat tentang nilai milestone, tonggak capaian atas perjalanan kehidupannya. Masyarakat bisa memperoleh kesempatan mengapresiasi tentang tonggak capaian tersebut," katanya.
Hadiri pada kesempatan pembukaan pameran hingga menjelang tengah malam itu, antara lain budayawan Komunitas Lima Gunung, Sutanto Mendut; penyair "pengembara" Bambang Eko Prasetyo; Ketua Gabungan Seniman Borobudur Budi Ismoyo; Ketua Warung Info Jagad Cleguk Borobudur Sucoro; dan pegiat seniman Forum Kilometer Nol Borobudur Nindito Nugroho.
Pembukaan pameran antara lain dimeriahkan dengan pentas musik oleh Leo Kristi, pembacaan puisi oleh beberapa penyair, antara lain E.S. Wibowo (Kota Magelang) yang membawakan karya berjudul Apel Watoe Borobudur (Semar Mbangun Kahyangan), dan tarian bersumber inspirasi dari relief di Candi Pawon dan Borobudur, Kinara Kinari, karya Eko Suyoto (Borobudur).
ANTARA
Berita terkait
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa
36 hari lalu
Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGrey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman
43 hari lalu
Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.
Baca SelengkapnyaBelasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal
16 Oktober 2023
Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance
Baca SelengkapnyaSelasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel
23 September 2023
Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.
Baca SelengkapnyaPameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar
19 September 2023
Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.
Baca SelengkapnyaKelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung
4 September 2023
Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.
Baca SelengkapnyaFenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika
20 Agustus 2023
Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.
Baca SelengkapnyaLato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung
19 Juni 2023
Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.
Baca SelengkapnyaGaleri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia
21 Mei 2023
Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.
Baca SelengkapnyaPameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri
7 April 2023
Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.
Baca Selengkapnya