Perupa Asia Tenggara Menerjemahkan Kenusantaraan Lewat Seni

Reporter

Rabu, 27 Mei 2015 06:22 WIB

Pengunjung melihat karya seni burung garuda pada pameran seni rupa Art-Chipelago di Galeri Nasional, Jakarta, 25 Mei 2015. Pameran ini diikuti oleh 106 perupa dari 23 provinsi di Indonesia dan berlangsung pada 25 Mei-7 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 106 perupa dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina menerjemahkan kenusantaraan lewat karya seni, seperti lukisan, instalasi, seni grafis, komik, keramik, video art, dan multimedia dalam Pameran Seni Rupa Nusantara 2015 ART-CHIPELAGO di Galeri Nasional Indonesia pada 25 Mei-7 Juni.

Wayan Upadana dari Bali membuat lembu dari kayu dan arang bertajuk "Silence Journey Homage to Chris Hill".



Kepala lembu terhubung dengan badan yang punggungnya datar mengibaratkan peti. Wayan menjelaskan peti itu ibarat sarana ngaben dan kremasi yang ada dalam budaya Bali.

"Kremasi itu untuk mengembalikan unsur pembentuk tubuh manusia, yaitu unsur api," ujar Wayan ketika ditemui di Galeri Nasional Indonesia awal pekan ini.

Harry Atmami dari Jawa Barat membuat karya "My Mind on TV" menggunakan televisi model zaman dulu yang menjadi medium dari kisah Situ Bagendit. "Mitos Situ Bagendit semakin ke sini semakin jarang diceritakan. Orang sekarang cenderung suka cerita lebay kaya sinetron, makanya saya bikin seperti itu," jelas dia.

Ade Setiawan dari Jawa Barat menerjemahkannya dengan patung rusa dan harimau berdimensi 125 x 60 x 90 cm yang terbuat dari kertas.

Deddy Junizar dari Kepulauan Riau membuat lukisan cat minyak di kanvas berjudul Budaya Gasing yang menampilkan pria-pria berpakaian khas Melayu, lengkap dengan peci dan sarung, sedang bermain gasing.

Deddy menjelaskan permainan gasing di beberapa tempat seperti Kepulauan Riau dan Kepulauan Natuna telah berkembang menjadi budaya.

"Jadi kalau ada kunjungan misalnya gubernur ke Kepulauan Natuna, mereka akan diperlihatkan budaya gasing," imbuh Deddy.

Sementara itu, Endang Adi Sutomo dari Jawa Barat menuangkan tema kenusantaraan lewat lima lukisan cat minyak di atas kaca akrilik bertema "Langit Senja Palagan Buat Saksi Bela Pati Citraresmi".

"Ini mengisahkan kejayaan majapahit," ujar Endang yang membuat karya ini sebagai tugas akhirnya di Universitas Pendidikan Indonesia.

Evy Yonathan dari DKI Jakarta membuat kapal jukung berisi penumpang dalam "Art-Chipelago Let's Go".

Beragam karya yang lolos untuk dipamerkan dalam Art-Chipelago merupakan hasil seleksi tim kurator yaitu Suwarno Wisetrotomo, Asikin Hasan dan A. Sudjud Dartanto.

Sudjud mengemukakan pameran ini memperlihatkan kenusantaraan yang menyentuh masalah identitas.

"Kami melihat identitas itu bukan sesuatu yang stabil tetapi bergeser karena banyak pengaruh, itu yang ingin kami ajukan sebagai perspektif," ujar dia mengenai Art-Chipelago.

ANTARA

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

40 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

47 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya