Keturunan Diponegoro Pentaskan Leluhurnya  

Reporter

Sabtu, 28 Februari 2015 14:47 WIB

Seniman teater Landung Simatupang membacakan kisah penangkapan Pangeran Diponegoro saat pementasan pembacaan dramatik 'Sang Pangeran di Keresidenan' di Museum Diponegoro, Magelang, Jawa Tengah, 24 November 2013. Dok. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta -Dua keturunan Pangeran Diponegoro ikut berpentas dalam Pembacaan Naskah Dramatik kisah Diponegoro di Goethe Haus, semalam. Keduanya berperan sebagai narator dan Diponegoro dalam pentas yang disutradarai oleh aktor kawakan Landung Simatupang.

Dua keturunan Pangeran Diponegoro ini adalah Ki Roni Sodewo dan Ryo Aulia Sodewo. Kironi bertindak sebagai salah satu narator bersama Landung Simatupang dan Annisa Hertami. Sedangkan Ryo berperan sebagai Diponegoro muda. “Mereka keturunan Pangeran Diponegoro, Ryo adalah putra Kironi,” ujar Ina Prahaksiwi, Pelaksana Produksi pementasan kepada Tempo, Sabtu, 28 Februari 2015.

Pentas drama kisah hidup atau banjaran Diponegoro ini mengisahkan Diponegoro sejak lahir hingga meninggal di Makassar. Kisah ini ditulis oleh Landung Simatupang didasarkan pada buku Kuasa Ramalan (2007)—biografi Diponegoro karya sejarawan Inggris, Peter Carey—dan Babad Diponegoro (1831-1832) yang merupakan auto biografi sang Pangeran.

Pementasan ini bukan pementasan pertama kali. Sebelumnya Landung mementaskan naskah dramatik ini di Kantor Bakorwil II Magelang pada November 2013 lalu, di Monumen Sasana Wiratama Yogyakarta, di Museum Fatahillah dan Bentara Budaya Jakarta, Rumah Budaya Tembi Yogyakarta, di Benteng Fort Rotterdam Makassar.

Pada pentas di Magelang dan Yogyakarta, Landung hanya membacakan naskah per bagian kehidupan Dipoengoro. Namun ketika di Makassar, Landung dan timnya mementaskan naskah cerita secara lengkap. Pentas di Goethe Haus pun dipentaskan lengkap seperti yang dilaksanakan di Benteng Fort Rotterdam.

“Yang membedakan hanya musiknya di awal dan di akhir, di sana dulu pakai gendang Makassar,” ujarnya.

Landung mementaskan pembacaan dramatik kisah Diponegoro ini di beberapa tempat yang berkaitan erat dengan Sang Pangeran. Kantor Bakorwil II ini dulu adalah tempat di mana Jenderal Hendrik Merkus de Kock dengan siasat liciknya menangkap Diponegoro. Kini tempat tersebut menjadi museum untuk menyimpan benda-benda peninggalan Diponegoro.

Monumen Sasana Wiratama Yogyakarta atau Monumen Pangeran Diponegoro di Tegalrejo, Yogyakarta, dulu merupakan tempat tinggal (ndalem) Ratu Ageng. Beliau adalah istri Sultan Hamengku Buwono I, yang merupakan buyut Diponegoro. Di tempat itulah, Diponegoro kecil yang memiliki nama Raden Antawirya menghabiskan masa kanak-kanaknya. Sedangkan Benteng Rotterdam adalah tempat Diponegoro dipenjara hingga akhirnya meninggal pada 8 Januari 1855.


DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

26 Februari 2024

Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

Tahun ini menandai seabad berpulangnya penulis Franz Kafka. Goethe-Institut memperingati dengan berbagai acara di 36 negara, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

2 Siswa SMA akan Wakili Indonesia di Olimpiade Bahasa Jerman di Gttingen

17 Januari 2024

2 Siswa SMA akan Wakili Indonesia di Olimpiade Bahasa Jerman di Gttingen

Dua siswa SMA Indonesia yang menang dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional akan berkompetisi di Jerman pada bulan Juli. Mereka akan mewakili Indonesia dalam ajang internasional

Baca Selengkapnya

IFI dan Goethe Institut Bandung Gelar Pameran Material Identities Karya 4 Desainer

29 Oktober 2023

IFI dan Goethe Institut Bandung Gelar Pameran Material Identities Karya 4 Desainer

Pameran yang merupakan hasil program residensi selama dua bulan di Bandung itu menampikan kekaryaan Deborah Ram Mozes dan Regina Dyani dari Bandung.

Baca Selengkapnya

Science Film Festival 2023, Ada Agenda Restorasi Ekosistem PBB dan Peran Serta Universitas

22 Oktober 2023

Science Film Festival 2023, Ada Agenda Restorasi Ekosistem PBB dan Peran Serta Universitas

Penonton Science Film Festival di Indonesia tahun ini menjadi yang kedua terbesar.

Baca Selengkapnya

Science Film Festival ke-14 Dibuka, Goethe-Institute: Sains Bisa Menyenangkan

21 Oktober 2023

Science Film Festival ke-14 Dibuka, Goethe-Institute: Sains Bisa Menyenangkan

Festival film Goethe-Institut ini merupakan perayaan komunikasi sains di Asia Tenggara dan Selatan, Afrika, serta Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Library of Things, Perpustakaan untuk Pinjam Barang Elektronik Milik Goethe-Institut

13 Oktober 2023

Library of Things, Perpustakaan untuk Pinjam Barang Elektronik Milik Goethe-Institut

Pusat kebudayaan Jerman Goethe-Institut Jakarta meluncurkan layanan Library of Things, perpustakaan untuk meminjam sejumlah barang elektronik.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Goethe-Institut dan Kementerian Kesehatan Kerja Sama Buka Kelas Bahasa Jerman

31 Januari 2023

Goethe-Institut dan Kementerian Kesehatan Kerja Sama Buka Kelas Bahasa Jerman

Goethe-Institut dan Kementerian Kesehatan RI bekerja sama terkait pengintegrasian kelas bahasa Jerman ke dalam kurikulum program studi keperawatan

Baca Selengkapnya