Tak Ikut Dipamerkan, Begini Kondisi Jubah Diponegoro

Reporter

Selasa, 24 Februari 2015 16:46 WIB

Lukisan berjudul "Penangkapan Pangeran Dipanegara" karya Raden Saleh tahun 1857 pada pameran bertajuk Raden Saleh dan awal seni lukis Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (4/6). TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta -Dalam pameran "Aku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh Hingga Kini” yang diadakan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, sejumlah barang pusaka milik Pangeran Diponegoro ikut dipamerkan. Sebetulnya, dalam pameran yang berlangsung hingga 8 Maret 2015 itu, ada satu lagi barang pusaka lain yang ingin dipamerkan, yakni jubah sang pangeran.

Kurator pameran, Peter Carey, menjelaskan sebenarnya ia ingin memamerkan jubah ini di Galeri Nasional. November tahun lalu, di Borobudur Writers Festival yang bertema Ratu Adil, Carey sebenarnya sudah meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bisa mengupayakannya. Tapi ternyata, saat mengurus ini, prosedurnya sulit.

Jubah Diponegoro saat ini ada di Museum Diponegoro, Magelang. Tempo melihat, jubah dari kain shantung asal Tiongkok itu diletakkan di lemari kaca setinggi 2,5 meter. Panjang jubah itu mencapai 160 sentimeter. Konon, jika dipakai, panjangnya bisa mencapai lutut sang pangeran.

Carey menyebutkan jubah itu diwariskan langsung oleh Diponegoro kepada mantunya, Ali Basah Notonegoro, yang menikahi dua anak perempuan sang pangeran. Selama 130 tahun jubah itu disimpan keturunan Diponegoro.

Sejarawan asal Inggris itu menyayangkan penyimpanan jubah itu. ”Menurut saya, tidak layak disimpan di lemari, digantungkan begitu. Siapa tahu banyak rayap, bisa bolong-bolong nantinya. Jubah yang umurnya melebihi 100 tahun lebih tidak layak disimpan begitu,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan bahwa jubah itu dipakai Diponegoro sejak awal di Tegalrejo. Dari sumber perwira Belgia diperoleh gambaran bahwa Diponegoro berpakaian lengkap seperti orang Arab, memakai sorban dan jubah serba putih. Carey menyebutkan ada kemungkinan Diponegoro kagum pada Kesultanan Ottoman. ”Mungkin beliau meniru dari Ottoman.”

Beberapa barang lain peninggalan Pangeran Diponegoro yang masih bisa dilihat di Museum Diponegoro di antaranya kursi yang diduduki sang pangeran saat berunding dengan Jenderal De Kock dan kitab Takrib (Arab gundul) tulisan tangan Kiai Nur Iman, yang diterjemahkan Kiai Melangi dari Sleman, Yogyakarta.

Kitab itu diyakini sering dibawa Diponegoro semasa hidup. Arwah Diponegoro mungkin bagi Carey akan ”kecewa” apabila menyaksikan barang-barang pusaka peninggalannya tak dirawat dengan baik.

DIAN YULIASTUTI | SENO JOKO SUYONO

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

36 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

42 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya